KIPI MR dan HPV Diklaim Belum Ditemukan di Kudus

Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 19 September 2023 14:15:00

Murianews, Kudus – Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Measles Rubella (MR) dan human papillomavirus (HPV) diklaim belum pernah ditemukan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Kegiatan imunisasi MR dan HPV pun masih terus berlangsung. Dua hari ini, Senin dan Selasa (18-19/9/2023) telah melaksanakan di tujuh sekolah.
Tujuh sekolah itu yakni, terdiri dari MI Kurtayul Fikri Pasuruhan Lor, SD 1 Pasuruhan Lor, dan SD Muhamadiyah Pasuruhan Lor yang dilaksanakan Senin kemarin.
Kemudian di hari ini, Selasa (19/9/2023) pihaknya sudah melaksanakan imunisasi MR dan HPV di empat sekolah. Yakni SD 3 Pasuruhan Lor, SD 5 Pasuruhan Lor, SD 2 Pasuruhan Lor, dan SD 2 Jati Wetan.
”Kami sudah melaksanakan di tujuh sekolah, sampai hari ini belum ada temuan KIPI,” kata Koordinator Imunisasi Puskesmas Jati Riska Widayanti, Selasa (19/9/2023).
Riska mengatakan, setelah penyuntikan imunisasi para siswa diberi paracetamol. Paracetamol itu sebagai bentuk jaga-jaga apabila siswa mengalami KIPI pasca imunisasi MR maupn HPV.
”Sampai saat ini belum ada temuan KIPI. Namun kalau misal ada biasanya hanya berupa panas, makanya kami beri Paracetamol untuk dibawa pulang,” sambungnya.
Riska berharap imunisasi yang dilaksanakan dapat mencegah penyakit campak dan kanker serviks. Sehingga siswa-siswi dapat belajar dengan nyaman.
”Dengan adanya imunisasi ini semoga siswa bisa terhindar dari penyakit dan belajar dengan lebih nyaman,” imbuhnya.
Guru Kelas 1 SD 2 Jati Wetan, Sukarlin mengatakan, kegiatan imunisasi MR dan HPV tergolong penting. Sebab, dapat mencegah penyakit campak dan kanker serviks.
”Menurut saya penting ada program ini karena kalau orang tua diminta imunisasi terkadang sibuk dan merasa imunisasi ini tidak perlu dilakukan,” katanya, Selasa (19/9/2023).
Dirinya berharap imunisasi tersebut terus berkelanjutan. Sehingga siswa terhindar dari penyakit.
”Harapan kami program imunisasi ini terus berkelanjutan supaya anak-anak tetap sehat,” imbuhnya.
Editor: Zulkifli Fahmi