Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Pesanan banner di percetakan untuk Pemilu, dikeluhkan sepi menjelang Pemilu 2024 bergulir. Pesanan banner maupun stiker diklaim lebih ramai saat Pemilu 2014 silam.

Mitra Printing, salah satu percetakan di Kudus, melalui ownernya Noor Akhsin mengatakan, pesanan banner di outletnya sepi pesanan. Dirinya menilai ada berbagai faktor yang melatarbelakangi.

”Saya usaha percetakan ini sejak 2013. Saya mengalami Pemilu 2014 dan 2019 serta 2024 nanti. Paling ramai saat Pemilu 2014,” katanya, Rabu (25/10/2023).

Dirinya menilai masyarakat saat ini sudah semakin pandai memilih caleg. Menurutnya, penggunaan banner caleg sebagai media sosialisasi sudah tidak efektif.

”Masyarakat saat ini lebih senang caleg pendekatan turun ke masyarakat dibandingkan hanya pasang banner,” sambungnya.

Faktor lainnya yang membuat pesanan banner caleg di tempatnya sepi lantaran masyarakat saat ini lebih tertarik memilih caleg karena unsur kedekatan. Misalnya caleg merupakan tetangga, kerabat, atau saudara sendiri.

”Kami rasa masyarakat sudah tidak memilih karena gambar caleg nimbrung di banner yang terdapat di jalanan,” ungkapnya.

Di samping itu, menurut dia usaha percetakan banner semakin menjamur di Kota Kretek. Dia menilai ada lebih dari 20 pengusaha percetakan di Kabupaten Kudus saat ini.

”Dibandingkan dengan tahun 2014, penurunan permintaan banner yang saya rasakan saat ini mencapai 40 persen dibandingkan tahun 2014 lalu,” terangnya.

Dirinya berpendapat, caleg yang sudah dikenal publik mulai mengurangi memesan banner. Apalagi ketika caleg tersebut sudah pernah terpilih dan telah memberikan sumbangsih bantuan bagi masyarakat biasanya tidak butuh memasang banner di tepi jalan.

”Caleg yang biasanya sudah jadi dan mau mencalonkan diri lagi itu biasanya tidak lagi pesan banner. Apalagi kalau caleg tersebut sudah memberikan bantuan ke masyarakat dari dana aspirasi, biasanya tidak butuh pasang banner,” pungkasnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler