Kisah Ismia, Berjuang Hadapi Banjir Demak Tanpa Suami
Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 10 Februari 2024 08:34:00
Murianews, Kudus – Ribuan warga di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak menjadi korban banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan di Tanggulangin, Kudus, Kamis (8/2/2024).
Salah satu korbannya yakni, Ismia. Perempuan 40 tahun ini harus berjuang menyelematkan keluarga kecilnya seorang diri tanpa ditemani suaminya.
Suaminya yang tengah merantau saat peristiwa air bah menenggelamkan tempat tinggalnya itu, membuatnya harus berjuang seorang diri untuk menyematkan kedua anaknya dan harta bendanya.
Ismia mengatakan, ia dan kedua anaknya yang berusia 10 tahun dan 14 tahun sempat mengungsi di rumah saudaranya. Sayang, saat menyelamatkan diri, ia tak sempat mengamankan surat-surat berharga miliknya.
”Tidak sempat menyelematkan surat-surat berharga seperti sertifikat rumah, KK, ijazah, dan akta,” katanya, Jumat (9/2/2024).
Kepanikan menyelimutinya saat kondisi air bah dengan cepat meningkat. Yang terlintas pun hanya menyematkan kedua anaknya. Sementara, barang-barang berharganya tak sempat ia selamatkan.
Meski sudah megungsi di rumah saudaranya, air ternyata makin meningkat dan membuatnya tak bisa melakukan aktivitas sehari-hari.
”Hari Kamis pukul 13.00 WIB airnya mulai masuk ke rumah. Kemudian pukul 15.00 WIB airnya seperut,” sambungnya.
Upaya penyelamatannya pun sempat mengalami kesulitan. Sebab, rumah saudaranya menghadap ke sawah dan terhalang pohon serta tumpukan sampah.
Ismia dan warga yang mengungsi di sekitar tempat tinggalnya baru bisa dievakuasi Jumat (9/2/2024) pagu sekitar pukul 07.00 WIB. Ia kemudian dibawa ke posko pengunsian banjir demak di Balai Desa Jati Wetan, Kabupaten Kudus.
Ia berharap banjir segera surut sehingga warga bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala. ”Inginnya tetap bisa segera pulang ke rumah,” imbuhnya.
Diketahui, per Jumat (9/2/2024) pukul 16.00 WIB sebanyak 615 pengungsi asal Karanganyar, Demak, Jawa Tengah mengungsi di tiga posko BPBD Kudus. Yakni di posko Balai Desa Jati Wetan, Posko Terminal Induk Jati Kudus, dan Posko Tanggulangin.
Editor: Zulkifli Fahmi



