Demak Banjir, PO Bus Kudus-Semarang Tetap Ramai Penumpang

Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 13 Februari 2024 14:51:00

Murianews, Kudus – PO Bus masih dibanjiri penumpang meski kawasan Pantura Kudus-Semarang tergenang banjir imbas jebolnya tanggul di Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Masih adanya peminat bus dilatarbelakangi Pemilu 2024.
Manajer Operasional PO Shantika, Hartotok Priyo Wiyono mengungkapkan, rute Kudus ke Jabodetabek melalui Demak masih diminati penumpang. Banjir di Karanganyar, Demak tidak menyurutkan niat penumpang bepergian menggunakan bus.
”Kudus ke Jabodetabek melalui pantura Kudus-Semarang masih ada peminat walaupun Karanganyar banjir. Kami menggunakan jalur alternatif melalui Welahan, Jepara. Rute sebaliknya juga melalui Welahan,” katanya, Selasa (13/2/2024).
Menurutnya, tingginya peminat pengguna bus tidak lepas dari momen Pemilu 2024 yang digelar besok, Rabu (13/2/2024). Sehingga banyak penumpang yang memilih mudik untuk mencoblos.
”Saat ini yang ramai dari Jabodetabek ke Kudus. Nanti setelah tanggal 14 Februari 2024 rute dari Kudus ke Jabodetabek yang ramai meskipun saat ini pantura Kudus-Semarang masih banjir,” sambungnya.
Dirinya menjelaskan, selama banjir rute perjalanan bus berangkat dari Kudus menuju ke Welahan. Kemudian masuk ke Semarang dan berlanjut ke Jabodetabek.
”Penumpang dari Welahan bisa langsung naik dan berlanjut ke Semarang dan ke Jabodetabek,” terangnya.
Dirinya tidak menampik waktu tempuh melalui Welahan lebih lama dibandingkan melalui rute pantura Kudus-Semarang. Selisihnya berkisar 1,5 jam hingga 2 jam.
”Selisih itu kalau kondisi di jalan macet. Kalau tidak macet, selisihnya hanya 30 menit saja,” imbuhnya.
Agen PO Madu Kismo Sunaryanto menyampaikan hal yang sama. Momen Pemilu 2024 tak membuat penumpang menyusut meski banjir pantura Kudus-Semarang masih meninggi.
”Masih bisa melalui Welahan ke Semarang dan berlanjut ke Jabodetabek,” katanya, Selasa (13/2/2024).
Soal kemacetan, biasanya terjadi penumpukan kendaraan di Welahan. Namun, kemacetan tidak terlalu panjang.
”Macet pasti ada tetapi tidak begitu panjang karena truk lewatnya tidak Welahan melainkan melalui Purwodadi,” imbuhnya.
Sementara itu, sejak banjir menggenangi pantura Kudus-Semarang, memberikan dampak ke bus yang masuk ke area Terminal Induk Jati Kudus. Penurunannya armada bus di area terminal tergolong signifikan.
Data yang dihimpun Murianews.com pada Rabu (7/2/2024) sebelum banjir, ada 121 armada bus yang masuk ke terminal. Namun, pada Kamis (8/2/2024) terjadi penurunan armada lantaran hanya 51 armada bus yang masuk ke area terminal.
Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A (TTA) Jati Kudus, Eli Risandi mengatakan penurunannya mencapai 57 persen pada Kamis (8/2/2024) lalu dibandingkan dengan hari Rabu (7/2/2024). Menurutnya, hal itu lantaran adanya banjir di kawasan pantura Kudus-Semarang.
”Penyebabnya memang karena adanya banjir di pantura,” ucapnya.
Editor: Cholis Anwar