Bos Biro Diduga Kabur, 192 Jemaah Umrah Terancam Gagal Berangkat
Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 22 Februari 2024 09:51:00
Murianews, Kudus – Sebanyak 192 jemaah umrah dari berbagai daerah di eks-Karesidenan Pati terancam gagal berangkat ke Tanah Suci. Gara-garanya, pemilik biro umrah diduga kabur membawa uang jemaah yang mencapai miliaran rupiah.
Ratusan jemaah tersebut diketahui tergabung dalam Biro Umrah dan Haji Goldy Mixalmina yang beralamat di Jalan Kyai Telingsing nomor 44, Desa Demangan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Akibat kejadian itu, para nasabah datang menemui ayah dari pemilik Biro Umrah dan Haji Goldy Mixalmina, Zyuhal Laila Nova untuk mediasi dengan dipandu Kapolsek Kota Kudus Iptu Subchan di salah satu restoran di Kudus pada Rabu (21/2/2024).
Saat mediasi berlangsung, mayoritas nasabah menceritakan apa yang dialami. Beberapa di antaranya bahkan sempat pingsan.
Samsiah, warga asal Pati mengaku awalnya tidak menaruh curiga dengan biro umrah yang dipilih. Apalagi, pada 14 Februari 2024 lali, ia sudah menjalani manasik bersama 19 calon jemaah umrah yang merupakan tetangganya.
Dalam manasik tersebut, Samsiah dan para jemaah lainnya dijanjikan berangkat pada 19 Februari 2024. Namun, hingga sekarang tidak jadi berangkat. Sementara pemilik biro tidak bisa dihubungi dan diduga kabur.
”Saya ini tidak sendiri. Saya dipasrahi uang dari 19 jemaah yang merupakan tetangga saya. Tapi malah kena tipu,” katanya.
Hal senada diungkapkan Noor Halimah, jemaah asal Kudus. Ia mengatakan mengatakan, dirinya membayar Rp 26 juta untuk biaya umrah dengan rencana berangkat pada 18 Februari 2024 ini. Namun, hal itu tak kunjung terwujud.
”Saya tidak tahu kalau biro ini bakal seperti ini. Sepengetahuan saya, Goldy Mixalmina selalu memberangkatkan umrah,” terangnya.
Ia pun menuntut untuk bisa diberangkatkan. Jika tidak bisa, ia berharap uang miliknya dapat kembali.
”Saya ingin uangnya kembali. Karena tidak ada solusi yang ditawarkan dari pihak biro umrah,” sambungnya.
Sementara itu, ayah dari Zyuhal Laila Nova, Huda mengaku tidak tahu apa-apa terkait permasalahan yang dilakukan anaknya. Dirinya datang untuk menghormati para nasabah.
”Sampai saat ini saya tidak tahu. Saya datang ke sini karena menghormati para nasabah,” terangnya.
Ia mengaku, terakhir kali bertemu dengan anaknya pada Rabu pekan lalu saat manasik. Namun, hingga kini dirinya tidak tahu keberadaan anaknya.
”Saya tidak pernah mengurusi usaha anak saya. Sepuluh tahun berjalan baik-baik saja. Tiba-tiba ada seperti ini saya tidak tahu,” imbuhnya.
Sementara itu Kapolsek Kudus Kota, Jawa Tengah, Iptu Subkhan memahami kekhawatiran nasabah. Namun, dia menjelaskan di hadapan para nasabah, tidak semua laporan dari nasabah langsung dibawa ke ranah pidana.
”Saat menerima aduan, sebisa mungkin kami jembatani dengan mediasi dulu sambil mengumpulkan berbagai data. Kalau sudah tidak ada titik temu silahkan menempuh jalur hukum,” tegasnya.
Pihaknya pun mempersilakan apabila nasabah ingin menyelesaikan sendiri permasalahan ini. Namun, dirinya berpesan agar tidak mengganggu kamtibmas.
”Silakan kalau mau diselesaikan sendiri asalkan tidak mengganggu kamtibmas,” sambungnya.
Dirinya juga tidak menyarankan nasabah untuk mendatangi kantor Biro Umrah dan Haji Goldy Mixalmina dan melakukan penyitaan. Sebab, hal itu juga tidak dibenarkan.
”Kendalikan emosi dan jangan terprovokasi. Pihak manajemen juga jangan mengeluarkan kalimat bernada provokasi,” imbuhnya.
Editor: Supriyadi



