Bos Biro Umrah Goldy Mixalmina Kudus Diamankan Polisi

Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 27 Februari 2024 10:05:00

Murianews, Kudus – Bos Biro Umrah dan Haji Goldy Mixalmina cabang Kudus, Jawa Tengah Zyuhal Laila Nova dikabarkan diamankan polisi. Pengamanan tersebut diduga buntut kasus dugaan penipuan terhadap 192 jemaah dengan kerugian miliaran rupiah.
Pengacara dari Zyuhal Laila Nova, Yusuf Istanto membenarkan adanya penangkapan kliennya itu. Ia pun menjelaskan, penangkapan tersebut dilakukan Senin (26/2/2024) semalam.
”Benar. (Zyuhal Laila Nova) diamankan polisi,” katanya
Yusuf pun tak menampik, adanya kemungkinan kliennya itu langsung dititipkan di tahanan Polres Kudus. Hanya saja, untuk kasus tersebut harus melewati berbagai tahapan pemeriksaan.
”Ada kemungkinan mas Laila masuk sel. Ini kan termasuk asas praduga tak bersalah. Jadi harus melalui pembuktian,” katanya, Selasa (27/2/2024) pagi.
Sebelum penangkapan, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan para jemaah. Saat ini, para jemaah menuntut uang pembayaran biaya umrah dikembalikan.
”Opsinya bisa pengembalian atau penjadwalan ulang. Kalau pengembalian uang, kami juga harus hitung dulu jumlah asetnya mas Laila,” sambungnya.
Lebih lanjut, dirinya juga ingin memperbaiki komunikasi dengan jemaah. Sehingga permasalahan dapat diselesaikan baik-baik.
”Kami upayakan untuk mediasi secara kekeluargaan lebih dulu,” imbuhnya.
Sebelumnya, sebanyak 192 jemaah umrah dari berbagai daerah di eks-Karesidenan Pati terancam gagal berangkat ke Tanah Suci. Gara-garanya, pemilik biro umrah Goldy Mixalmina Kudus, Zyuhal Laila Nova diduga kabur membawa uang jemaah yang mencapai miliaran rupiah.
Akibat kejadian itu, para nasabah datang menemui ayah dari pemilik biro umrah untuk mediasi dengan dipandu Kapolsek Kota Kudus Iptu Subchan di salah satu restoran di Kudus pada Rabu (21/2/2024).
Setelah lima hari tak ada kabar, Zyuhal Laila Nova akhirnya muncuk ke publik, Senin (26/2/2024). Ia pun mengaku tidak melakukan penipuan terhadap para jemaah.
Tidak adanya kabar keberangkatan para jemaah itu lantaran dirinya masih berusaha untuk menyelesaikan permasalahan terkait tiket yang belum beres.
Menurutnya, ada 315 tiket yang diurus untuk kebutuhan para jemaah. Jumlah tersebut terdiri dari tiket untuk 194 jemaah yang gagal berangkat. Sementara sisanya adalah tiket untuk jemaah yang lain.
Laila beralasan jika Ia telah membayar biaya tiket pesawat dengan biro yang ada di Singapura. Tetapi oleh Biro Singapura, ternyata baru membayarkan uang muka. Sehingga PNR atau kode booking tidak bisa digunakan.
Editor: Supriyadi