Senin, 16 Juni 2025

Murianews, Kudus – Atap di ruang kelas SDN 6 Hadipolo, Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ambrol. Ada dua ruang kelas yang rusak, yakni kelas 2 dan kelas 3.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, kerusakan paling parah terlihat di kelas dua. Tampak puing-puing atap ruang kelas itu berserakan di lantai. Tampak dua orang pekerja sedang membersihkan puing-puing di sana.

Sementara di ruang kelas 3, ada sebagian plafon yang ambrol. Namun, kerusakannya tak separah di ruang kelas 2. Kerusakan itu pun sudah dilaporkan.

Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho mengatakan, ambrolnya atap ruang kelas itu terjadi pada Minggu (25/2/2024).

”Di hari Minggu kemarin kami dikabari Korwil Jekulo kalau ada atap yang roboh,” kata Anggun Nugroho.

Ia menjelaskan, saat kejadian ruang kelas itu dalam kondisi tidak dipakai. Kelas itu sudah tak digunakan sejak beberapa bulan lalu karena saat itu sudah ada beberapa kerusakan.

Anggun menambahkan, pihak sekolah sudah menyiasati dengan memindahkan lokasi kegiatan belajar mengajar. Hal itu agar siswa aman dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

”Beberapa bulan lalu kelas tersebut sudah tidak dipakai. Karena saat itu beberapa kerusakan sudah terlihat sehingga berisiko apabila ditempati,” sambungnya.

Anggun mengatakan, kerusakan di SDN 6 Hadipolo sudah dianggarkan pada APBD 2024 ini. Rencananya perbaikan dilakukan dengan anggaran sekitar Rp 190 juta.

”Rencananya nanti kami alokasikan di anggaran 2024 ini sebesar Rp 190 jutaan untuk biaya rehab,” terangnya.

Meski begitu, Anggun melanjutkan, proses perbaikan bergantung dengan kondisi di lapangan. Menurutnya, pihak konsultan juga akan menyusun terlebih dahulu terkait kebutuhan di lapangan.

”Saat ini masih proses menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya, red) dan perencanaan perbaikan,” ujarnya.

Rencananya, proses perbaikan dimulai Maret 2024 mendatang. Masa pekerjaannya diperkirakan membutuhkan waktu 60 hari.

”Ya memang seperti ini kondisi sekolah di Kudus. Alokasi anggaran yang ada tidak dapat menyentuh semua sekolah,” imbuhnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler