Polisi Dalami Kasus Keracunan Massal di Kudus
Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 16 Mei 2024 07:55:00
Murianews, Kudus – Keracunan massal yang terjadi di Desa Bulungan, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, setidaknya 105 orang menjadi korban per Rabu (15/5/2024) malam. Pihak kepolisian pun tengah mendalami kasus ini untuk mengidentifikasi apakah terdapat unsur kesengajaan atau tidak.
Kapolsek Jekulo AKP Luk Har Syan'in mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan proses penyelidikan. Terutama untuk menentukan apakah ada unsur kesengajaan dalam kasus keracunan massal tersebut atau tidak.
”Kami harus mengecek terlebih dahulu apakah ada unsur kesengajaan atau tidak,” katanya, Rabu (15/5/2024) malam.
Proses pengecekan melibatkan pemeriksaan lanjutan dan pencarian referensi terkait kasus serupa. Hal ini untuk memastikan kasus tersebut apakah bisa diproses secara hukum atau tidak.
Meskipun demikian, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang guna mencegah terjadinya kepanikan.
Pihaknya juga menghimbau agar warga yang hendak menggelar hajatan lebih berhati-hati, dengan mengecek bahan-bahan yang digunakan untuk memasak.
”Setidaknya kalau membeli bahan-bahan dicek terlebih dahulu. Apakah layak atau tidaknya untuk dimakan,” pesannya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Desa Bulungkulon, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah diduga keracunan massal usai menyantap nasi berkat, Selasa (14/8/2024).
Sejumlah korban mengaku mengeluhkan mual, muntah, dan diare usai menyantap nasi berkat yang dibagikan dalam hajatan tujuh hari orang meninggal pada Senin (13/5/2024).
Pengakuan korban, nasi berkat yang dibagikan berupa nasi, acar, telur, dan sambal goreng tahu. Namun, dimakan yang dibagikan itu sedikit agak bau.
Hingga Rabu (15/5/2024) jumlah korban keracunan nasi berkat itu mencapai 105 orang. mereka dirawat di beberapa rumah sakit dan puskesmas.
Di RSUD Loekmono Hadi terdapat 24 pasien keracunan, Rumah Sakit Mardirahayu Kudus 4 pasien, RSU Nurussyifa 45 pasien, Puskesmas Jekulo 21 pasien, dan RS Aisyiyah 11 pasien.
Editor: Cholis Anwar
Murianews, Kudus – Keracunan massal yang terjadi di Desa Bulungan, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, setidaknya 105 orang menjadi korban per Rabu (15/5/2024) malam. Pihak kepolisian pun tengah mendalami kasus ini untuk mengidentifikasi apakah terdapat unsur kesengajaan atau tidak.
Kapolsek Jekulo AKP Luk Har Syan'in mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan proses penyelidikan. Terutama untuk menentukan apakah ada unsur kesengajaan dalam kasus keracunan massal tersebut atau tidak.
”Kami harus mengecek terlebih dahulu apakah ada unsur kesengajaan atau tidak,” katanya, Rabu (15/5/2024) malam.
Proses pengecekan melibatkan pemeriksaan lanjutan dan pencarian referensi terkait kasus serupa. Hal ini untuk memastikan kasus tersebut apakah bisa diproses secara hukum atau tidak.
Meskipun demikian, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang guna mencegah terjadinya kepanikan.
Pihaknya juga menghimbau agar warga yang hendak menggelar hajatan lebih berhati-hati, dengan mengecek bahan-bahan yang digunakan untuk memasak.
”Setidaknya kalau membeli bahan-bahan dicek terlebih dahulu. Apakah layak atau tidaknya untuk dimakan,” pesannya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Desa Bulungkulon, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah diduga keracunan massal usai menyantap nasi berkat, Selasa (14/8/2024).
Sejumlah korban mengaku mengeluhkan mual, muntah, dan diare usai menyantap nasi berkat yang dibagikan dalam hajatan tujuh hari orang meninggal pada Senin (13/5/2024).
Pengakuan korban, nasi berkat yang dibagikan berupa nasi, acar, telur, dan sambal goreng tahu. Namun, dimakan yang dibagikan itu sedikit agak bau.
Hingga Rabu (15/5/2024) jumlah korban keracunan nasi berkat itu mencapai 105 orang. mereka dirawat di beberapa rumah sakit dan puskesmas.
Di RSUD Loekmono Hadi terdapat 24 pasien keracunan, Rumah Sakit Mardirahayu Kudus 4 pasien, RSU Nurussyifa 45 pasien, Puskesmas Jekulo 21 pasien, dan RS Aisyiyah 11 pasien.
Editor: Cholis Anwar