Korban Keracunan Massal di Kudus Masih Bertambah, Kini 113 Orang
Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 16 Mei 2024 18:04:00
Murianews, Kudus – Korban keracunan massal usai menyantap nasi berkat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah masih bertambah. Kini korbannya mencapai 113 orang.
Data tersebut dihimpun Murianews.com, per Kamis (16/5/2024) sore. Para korban tersebar di beberapa rumah sakit di Kota Kretek.
Sebelumnya, Rabu (15/5/2024) jumlah pasien korban keracunan nasi berkat dari hajatan tujuh hari orang meninggal di Desa Bulungkulon, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus itu berjumlah 105 orang.
”Benar ada penambahan sebanyak 113 orang per hari ini,” kata Kapolsek Jekulo, AKP Luk Har Syan'in saat dihubungi Murianews.com pada Kamis (16/5/2024) sore.
Ia menjelaskan, seluruh korban kondisinya sudah membaik dan stabil. Mereka pun kemungkinan sudah dapat dipulangkan dari rumah sakit dalam waktu dekat ini.
”Kondisi korban di tiap-tiap rumah sakit membaik dan semoga satu atau dua hari lagi bisa sehat kembali,” sambungnya.
Meski begitu, pihaknya masih belum mengetahui apakah masih ada korban lagi atau tidak. Pihaknya pun meminta meminta masyarakat untuk tetap tenang.
”Imbauan kami masyarakat tetap tenang. Kami juga berkoordinasi dengan berbagai pihak mulai pihak kecamatan dan fasilitas kesehatan,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Desa Bulungkulon dan Pladen, Kecamatan Jekulo keracunan massal usai menyantap nasi berkat acara tahlilan tujuh hari orang meninggal, Selasa (14/5/2024).
Mereka mengeluhkan mual, muntah, hingga diare. Para korban kemudian dilarikan sejumlah rumah sakit di Kabupaten Kudus.
Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah telah mengirim sampel makanan penyebab keracunan massal ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Rabu (15/5/2024).
Kepala DKK Kudus, dr Andini Aridewi mengatakan, pengiriman sampel itu guna mengetahui penyebab pasti yang membuat seratusan warga di Bulungkulon dan Pladen mengalami keracunan massal.
Ia menjelaskan, sampel itu nantinya akan diperiksa dan baru diketahui hasilnya sekitar sepuluh hari ke depan. Pihaknya pun meminta semua pihak menunggu hasilnya.
”Kami belum bisa menyimpulkan hasil pemeriksaannya. Perkiraan hasilnya muncul sepuluh hari ke depan,” katanya, Rabu (15/5/2024) malam.
Editor: Zulkifli Fahmi



