Guru PAI di Kudus bakal Dipetakan Ulang
Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 5 September 2024 14:35:00
Murianews, Kudus – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdipora) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dalam waktu dekan ini bakal memetakan ulang guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus Anggun Nugroho mengatakan, pemetaan ulang guru PAI dilakukan guna pemenuhan guru PAI di beberapa tempat.
Anggun menjelaskan, pemetaan ulang itu juga berkaitan dengan adanya guru PAI yang pensiun, berstatus PNS atau PPPK baru. Dengan pemetaan itu, diharap guru PAI bisa lebih merata.
’’Akhirnya distribusi guru menjadi tidak maksimal. Terkadang ada sekolah yang guru PAI nya lebih dari satu. Sementara sekolah lain ada yang kekurangan,’’ katanya, Rabu (4/9/2024).
Anggun menyampaikan, di satu sekolah memang terdapat jumlah guru PAI-nya berlebih, karena ada yang berstatus ASN, honorer, dan PPPK. Dengan melihat kondisi itu, maka perlu dilakukan pemerataan guru.
’’Segera kami lakukan pemetaan guru PAI,’’ imbuhnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kudus, Jawa Tengah, Ahadi Setiawan mengapresiasi upaya Disdikpora Kudus untuk melakukan pemetaan guru. Ia menilai upaya itu bisa berdampak pada pemerataan guru PAI.
’’Kami dari PGRI akan membantu Disdikpora Kudus untuk pemerataan guru PAI. Supaya tiap-tiap guru mendapatkan jam terbang mengajar,’’ katanya, Kamis (5/9/2024).
Pihaknya juga bakal berkomunikasi dengan beberapa sekolah terkait kebutuhan guru. Utamanya sekolah yang masih membutuhkan guru PAI.
’’Ke depan kami akan berkomunikasi dengan sekolah-sekolah yang masih kekurangan guru PAI,’’ sambungnya.
Ahadi mengungkapkan, sebagian besar guru PAI di Kudus masih berstatus wiyata bakti atau honorer. Sedangkan jumlah guru PAI berstatus PNS tidak begitu banyak.
’’Seperti di SMP 1 Kudus jumlah guru (PAI) ASN ada satu. Sedangkan dua guru lainnya berstatus guru wiyata,’’ terangnya.
Di kesempatan itu, Ahadi juga berharap pemetaan tak hanya pada guru PAI saja, melainkan pada guru mata pelajaran lain.
’’Seperti guru bahasa Indonesia SMPN 1 Jati Kudus ada yang kelebihan guru wiyata bakti. Maka, kami coba carikan sekolah lain yang masih membutuhkan guru Bahasa Indonesia. Akhirnya kami carikan di SMPN 4 Bae Kudus supaya bisa mengajar,’’ imbuhnya.
Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Kudus – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdipora) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dalam waktu dekan ini bakal memetakan ulang guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus Anggun Nugroho mengatakan, pemetaan ulang guru PAI dilakukan guna pemenuhan guru PAI di beberapa tempat.
Anggun menjelaskan, pemetaan ulang itu juga berkaitan dengan adanya guru PAI yang pensiun, berstatus PNS atau PPPK baru. Dengan pemetaan itu, diharap guru PAI bisa lebih merata.
’’Akhirnya distribusi guru menjadi tidak maksimal. Terkadang ada sekolah yang guru PAI nya lebih dari satu. Sementara sekolah lain ada yang kekurangan,’’ katanya, Rabu (4/9/2024).
Anggun menyampaikan, di satu sekolah memang terdapat jumlah guru PAI-nya berlebih, karena ada yang berstatus ASN, honorer, dan PPPK. Dengan melihat kondisi itu, maka perlu dilakukan pemerataan guru.
’’Segera kami lakukan pemetaan guru PAI,’’ imbuhnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kudus, Jawa Tengah, Ahadi Setiawan mengapresiasi upaya Disdikpora Kudus untuk melakukan pemetaan guru. Ia menilai upaya itu bisa berdampak pada pemerataan guru PAI.
’’Kami dari PGRI akan membantu Disdikpora Kudus untuk pemerataan guru PAI. Supaya tiap-tiap guru mendapatkan jam terbang mengajar,’’ katanya, Kamis (5/9/2024).
Pihaknya juga bakal berkomunikasi dengan beberapa sekolah terkait kebutuhan guru. Utamanya sekolah yang masih membutuhkan guru PAI.
’’Ke depan kami akan berkomunikasi dengan sekolah-sekolah yang masih kekurangan guru PAI,’’ sambungnya.
Ahadi mengungkapkan, sebagian besar guru PAI di Kudus masih berstatus wiyata bakti atau honorer. Sedangkan jumlah guru PAI berstatus PNS tidak begitu banyak.
’’Seperti di SMP 1 Kudus jumlah guru (PAI) ASN ada satu. Sedangkan dua guru lainnya berstatus guru wiyata,’’ terangnya.
Di kesempatan itu, Ahadi juga berharap pemetaan tak hanya pada guru PAI saja, melainkan pada guru mata pelajaran lain.
’’Seperti guru bahasa Indonesia SMPN 1 Jati Kudus ada yang kelebihan guru wiyata bakti. Maka, kami coba carikan sekolah lain yang masih membutuhkan guru Bahasa Indonesia. Akhirnya kami carikan di SMPN 4 Bae Kudus supaya bisa mengajar,’’ imbuhnya.
Editor: Zulkifli Fahmi