”Terkait wacana tersebut kami belum tahu. Apalagi kan menterinya baru berjalan. Hal yang jelas nantinya program di daerah harus sinkron dengan kebijakan pusat karena harus selaras,” katanya, Kamis (24/10/2024).
”Outputnya bisa mendorong indeks pembangunan manusia. Tetapi kembali lagi juknisnya kami masih melihat dulu,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menggagas program wajib belajar 13 tahun. Program ini dinilai penting untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Jawa Tengah HM Hasan Chabibie saat dimintai tanggapannya soal wajib belajar 13 tahun menyampaikan, pihaknya akan melihat terlebih dahulu arahan dari menteri. Pihaknya mengaku akan mengikuti teknisnya terlebih dahulu dari pusat.
”Kami akan mendengarkan arahan menteri dulu. Tentu kami akan linier dan kami akan menyiapkan arahan sesuai dengan instruksi pusat,” ujarnya.
Dia meyakini, sosok Abdul Mu’ti dapat memberikan sumbangsih yang baik untuk pendidikan. Utamanya di bidang Pendidikan Dasar dan Menengah.
”Beberapa waktu lalu saya sudah mengikuti acara pisah sambut dengan beliau di Kemendikbud. Saya sudah mengucapkan selamat ke pak Abdul Mu’ti,” terangnya.
Dia menambahkan, dalam waktu dekat juga akan bersilaturahmi dengan Abdul Mu’ti di Kabupaten Kudus. Pada pertemuan silaturahmi itu nantinya akan membahas hal ini.
”Kalau tidak salah pertengahan November nanti beliau akan silaturahmi ke Kudus. Nanti kami akan bersilaturahmi dengan beliau bersama para guru dan kepala sekolah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jateng Deyas Yani Rahmawan mengatakan, pihaknya belum mendapatkan instruktur atau petunjuk teknis (juknis) terkait wacana program wajib belajar 13 tahun tersebut. Ia memilih untuk menunggu kabar lebih lanjut.
”Terkait wacana tersebut kami belum tahu. Apalagi kan menterinya baru berjalan. Hal yang jelas nantinya program di daerah harus sinkron dengan kebijakan pusat karena harus selaras,” katanya, Kamis (24/10/2024).
Namun, dia menyebut, banyak sisi positif yang kemungkinan didapatkan ketika wajib belajar 13 tahun diterapkan. Salah satunya daya saing SDM yang juga semakin unggul.
”Outputnya bisa mendorong indeks pembangunan manusia. Tetapi kembali lagi juknisnya kami masih melihat dulu,” imbuhnya.
Editor: Dani Agus