Kamis, 24 April 2025

Revlisianto menjelaskan pemanfaatan bangunan eks sekolah bertujuan untuk mengoptimalkan infrastruktur yang sudah ada tanpa perlu pembangunan gedung baru.

”Kami berharap tidak ada pembangunan baru, melainkan memanfaatkan gedung yang masih layak. Kami juga terus menginventarisasi bekas SD lainnya yang dapat digunakan,” jelasnya.

Program MBG ini dirancang untuk menyasar sekitar 260 ribu warga, termasuk balita, siswa PAUD, SD, SMP, SMA, serta ibu hamil.

Namun, anggaran sebesar Rp 17,3 miliar hanya mampu menjangkau 73.655 siswa di jenjang SD dan SMP negeri serta swasta.

Dengan alokasi anggaran tersebut, setiap porsi makanan bernilai Rp 15 ribu, sehingga program MBG hanya dapat berjalan selama lima hari.

Jumlah siswa dari madrasah ibtidaiyah (MI) dan madrasah tsanawiyah (MTs) belum terakomodasi dalam program ini.

Pemkab Kudus menyatakan akan terus mengupayakan optimalisasi pelaksanaan program MBG ini agar tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat.

Keberhasilan program MBG diharapkan tidak hanya memberikan gizi yang baik kepada masyarakat, tetapi juga menjadi contoh pengelolaan program sosial yang memperhatikan aspek lingkungan.

Editor: Cholis Anwar

  • 1
  • 2

Komentar