Tampak sampah menumpuk. Tong sampah yang sudah tak cukup, sehingga harus dibungkus dengan plastik kresek.
Kemudian, TPS Rendeng dekat asrama polisi Polres Kudus. Sampah di sana bahkan sampai meluber hingga ke area bahu jalan.
Kemudian, di dekat GOR Djarum Kaliputu juga banyak sampah bertumpuk di lahan kosong pinggir jalan raya. Sampah itu diduga dari rumah tangga seperti bungkus makanan dan minuman.
Tumpukan sampah juga terdapat di beberapa rumah warga di sepanjang Jalan Kyai H Turaichan. Di situ beberapa rumah warga menumpuk sampah di atas tong sampah.
Sampah tersebut juga dibungkus dengan plastik kresek lantaran kondisi tong sampah sudah tidak muat.
Murianews, Kudus – Ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Tanjungrejo Kudus, Kamis (16/1/2025) lalu, membuat sampah menumpuk di sejumlah titik Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Dalam penyisiran Murianews.com, tumpukan sampah hampir dapat ditemui di sejumlah titik Kabupaten Kudus. Seperti di tempat sampah Indomaret Jalan Bhakti, Desa Rendeng, Kecamatan Kota.
Tampak sampah menumpuk. Tong sampah yang sudah tak cukup, sehingga harus dibungkus dengan plastik kresek.
Kemudian, TPS Rendeng dekat asrama polisi Polres Kudus. Sampah di sana bahkan sampai meluber hingga ke area bahu jalan.
Kemudian, di dekat GOR Djarum Kaliputu juga banyak sampah bertumpuk di lahan kosong pinggir jalan raya. Sampah itu diduga dari rumah tangga seperti bungkus makanan dan minuman.
Tumpukan sampah juga terdapat di beberapa rumah warga di sepanjang Jalan Kyai H Turaichan. Di situ beberapa rumah warga menumpuk sampah di atas tong sampah.
Sampah tersebut juga dibungkus dengan plastik kresek lantaran kondisi tong sampah sudah tidak muat.
Pasar Bitingan...
Tak berhenti di situ, tumpukan sampah juga terdapat di sebelah selatan Pasar Bitingan Kudus. Di situ tumpukan sampah lumayan banyak, bahkan melebihi dua kontainer bak sampah.
Ditambah lagi di sekitar kontainer bak sampah terdapat sampah yang berserakan. Sampah tersebut didominasi bekas potongan sayuran dan bungkus makanan.
Sampah-sampah itu tidak dapat dibawa ke TPA Tanjungrejo Kudus lantaran ditutup warga setempat sementara waktu ini. Penutupan itu dilakukan karena warga geram dengan pengelolaan sampah di TPA Tanjungrejo yang tak kunjung beres.
Ketika persoalan itu tak kunjung menemui titik terang, berbagai masalah lain akan timbul. Salah satunya tentu masalah kesehatan bagi masyarakat.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah Nuryanto menjelaskan, sampah yang menumpuk di berbagai titik itu dapat menimbulkan beragam penyakit. Di antaranya gangguan pernapasan, diare, dan tipes.
”Permasalahan sampah ini menimbulkan banyak penyakit. Baunya yang tidak sedap dapat menimbulkan gangguan pernapasan,” katanya, Senin (20/1/2025).
Timbulkan Pencemaran Air dan Udara...
Dia menambahkan, keberadaan sampah juga berpotensi memunculkan lalat yang begitu banyak. Lalat inilah yang menyebabkan masyarakat mengidap diare maupun tipes.
”Lalat yang masuk ke dalam rumah kemudian hinggap ke makanan tentunya menyebarkan penyakit. Salah satunya diare,” sambungnya.
Tak berhenti di situ, menurut Nuryanto di musim hujan seperti saat ini sampah yang menumpuk dapat menimbulkan bau busuk. Air hujan yang mengenai sampah apabila masuk ke sungai juga dapat menimbulkan pencemaran air.
”Akhirnya air sungai menjadi kotor, berubah warna serta menimbulkan bau tak sedap,” imbuhnya.
Editor: Zulkifli Fahmi