Ia menjelaskan, sampah organik dapat dapat dimanfaatkan untuk kompos. Sedangkan sampah anorganik dapat dimanfaatkan sebagai daur ulang dan disalurkan melalui beberapa lembaga pegiat lingkungan.
”Kami mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Selain itu juga menerapkan pola hidup bersih dengan mencuci tangan dengan sabun setiap kontak dengan sampah,” terangnya.
Tak berhenti di situ, pihaknya juga menyampaikan masukan kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan program pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat. Yakni pemilahan sampah organik dan anorganik yang tersistem dimulai sejak dari lingkungan rumah.
”Untuk pengumpulan dan pengolahan sampahnya melibatkan masyarakat yang terhubung dengan pemberdayaan ekonomi serta menjunjung semangat ecogreen,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Ketua Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Kudus, Jawa Tengah, dr Wahyu Wijanarko menyampaikan tumpukan sampah di berbagai titik di Kabupaten Kudus yang membusuk, dapat meningkatkan potensi berkembangnya wabah penyakit.
Bahkan menurutnya, tumpukan sampah itu berpotensi menjadi sumber penyakit menular.
”Sampah yang menumpuk menjadi tempat berkembang biak nyamuk, lalat, dan tikus yang merupakan vektor pembawa beberapa organisme penyebab penyakit,” katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (23/1/2025).
Dia menambahkan, sampah yang membusuk dapat mencemari udara dan air. Hal ini mengakibatkan meningkatnya potensi berkembangnya wabah.
Pihaknya juga menanggapi dampak dari ditutupnya TPA Tanjungrejo yang berembias menumpuknya sampah di pasar Bitingan dan beberapa titik yang lain.
Ia menyarankan agar masyarakat di Kota Kretek selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kesehatan yang ditimbulkan dari sampah-sampah tersebut.
Perihatian dengan kondisi itu, pihaknya pun berencana akan berkolaborasi dengan pegiat lingkungan untuk melakukan kegiatan peduli kebersihan.
”Kami juga berikan tips untuk dapat diterapkan kepada masyarakat. Caranya dengan memilih sampah organik dan anorganik ke tempat yang berbeda,” sambungnya.
Pemilahan sampah...
Ia menjelaskan, sampah organik dapat dapat dimanfaatkan untuk kompos. Sedangkan sampah anorganik dapat dimanfaatkan sebagai daur ulang dan disalurkan melalui beberapa lembaga pegiat lingkungan.
”Kami mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Selain itu juga menerapkan pola hidup bersih dengan mencuci tangan dengan sabun setiap kontak dengan sampah,” terangnya.
Tak berhenti di situ, pihaknya juga menyampaikan masukan kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan program pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat. Yakni pemilahan sampah organik dan anorganik yang tersistem dimulai sejak dari lingkungan rumah.
”Untuk pengumpulan dan pengolahan sampahnya melibatkan masyarakat yang terhubung dengan pemberdayaan ekonomi serta menjunjung semangat ecogreen,” imbuhnya.
Editor: Cholis Anwar