Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus Anggun Nugroho menyampaikan, pihaknya masih melakukan survei harga. Pada tahapan ini, rencananya berlangsung hingga akhir Januari 2025 ini.
”Survei harga ini rencananya sebagai dasar penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya). Misalnya harga semen sekian, kemudian nanti dihitung apabila diterapkan di lapangan kebutuhan dan biayanya berapa,” katanya, Jumat (24/1/2025).
Selanjutnya, pada Februari 2025 nantinya berlanjut pada tahapan perencanaan dan penyusunan RAB. Setelah proses tersebut dilakukan, tahapan selanjutnya yakni mulai dilakukan rehab atau perbaikan sekolah.
”Untuk daftar sekolah yang diperbaiki hampir di sembilan kecamatan ada. Di antaranya SD 1 Terban, SD 4 Rahtawu, dan SMP 2 Mejobo, dan lainnya,” sambungnya.
Ia menambahkan, perbaikan dilakukan pada berbagai bagian di area bangunan sekolah. Di antaranya ada si ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, dan toilet.
Sebanyak 58 sekolah rusak yang diperbaiki pada 2025 itu menggunakan anggaran sebesar Rp 9,3 miliar bersumber dari APBD 2025.
Dari total 58 sekolah itu, rinciannya yakni 49 SD dan sembilan SMP. Anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan 49 SD rusak sebesar Rp 8,4 miliar, sedangkan perbaikan SMP rusak nilai totalnya Rp 900 juta.
Murianews, Kudus – Sebanyak 58 sekolah rusak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah bakal diperbaiki tahun ini. Saat ini, progresnya masih tahapan survei harga material perbaikan antara pihak Disdikpora Kudus dengan pihak konsultan perencana.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus Anggun Nugroho menyampaikan, pihaknya masih melakukan survei harga. Pada tahapan ini, rencananya berlangsung hingga akhir Januari 2025 ini.
”Survei harga ini rencananya sebagai dasar penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya). Misalnya harga semen sekian, kemudian nanti dihitung apabila diterapkan di lapangan kebutuhan dan biayanya berapa,” katanya, Jumat (24/1/2025).
Selanjutnya, pada Februari 2025 nantinya berlanjut pada tahapan perencanaan dan penyusunan RAB. Setelah proses tersebut dilakukan, tahapan selanjutnya yakni mulai dilakukan rehab atau perbaikan sekolah.
”Untuk daftar sekolah yang diperbaiki hampir di sembilan kecamatan ada. Di antaranya SD 1 Terban, SD 4 Rahtawu, dan SMP 2 Mejobo, dan lainnya,” sambungnya.
Ia menambahkan, perbaikan dilakukan pada berbagai bagian di area bangunan sekolah. Di antaranya ada si ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, dan toilet.
Sebanyak 58 sekolah rusak yang diperbaiki pada 2025 itu menggunakan anggaran sebesar Rp 9,3 miliar bersumber dari APBD 2025.
Dari total 58 sekolah itu, rinciannya yakni 49 SD dan sembilan SMP. Anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan 49 SD rusak sebesar Rp 8,4 miliar, sedangkan perbaikan SMP rusak nilai totalnya Rp 900 juta.
Perbaikan Sekolah...
Perbaikan sekolah rusak itu nantinya dilakukan secara bertahap. Sehingga proses perbaikannya tidak berbarengan antara satu sekolah dengan sekolah lainnya.
”Harapan kami tentu adanya perbaikan sekolah dapat membuat siswa nyaman dalam belajar. Karena kenyamanan belajar didukung oleh guru, orangtua dan sarpras yang baik,” imbuhnya.
Sebelumnya, pada 2024 lalu sebanyak 115 sekolah telah diperbaiki menggunakan APBD 2024. Totalnya sejumlah Rp 22,7 miliar. Pada APBD perubahan 2024 lalu perbaikan dilakukan untuk 18 sekolah.
Pihak Disdikpora Kudus juga mendapatkan kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 2,7 miliar. Itu diperuntukkan untuk kegiatan rehab fisik sebanyak tujuh sekolah rusak.
Editor: Zulkifli Fahmi