Anggun menjelaskan, kebutuhan guru PAUD itu lantaran adanya beberapa hal. Salah satunya adalah adanya guru yang sudah pensiun maupun meninggal.
Anggun menyampaikan tujuan adanya penambahan guru agar kegiatan belajar di kelas menjadi lebih optimal. Terlebih menurutnya pembelajaran di PAUD memang dibutuhkan sebagai transisi ke jenjang SD.
”Kalau gurunya memiliki kualifikasi yang baik tentunya harapan kami bisa membuat transisi siswa PAUD ke SD lebih smooth,” terangnya.
Di lain sisi, Anggun menyampaikan keberhasilan seorang siswa menuntut ilmu membutuhkan beragam aspek. Yakni peranan dari guru, sarpras, dan orangtua.
”Butuh peran semua pihak untuk menyukseskan pendidikan. Mulai dari guru, sarpras sekolah dan orangtua,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, Jawa Tengah mengusulkan delapan formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk formasi guru PAUD.
Delapan formasi guru PAUD itu telah diusulkan langsung kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kudus.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus Anggun Nugroho menyampaikan, pihaknya telah mengusulkan delapan formasi untuk guru PAUD.
Formasi tersebut nantinya untuk ditempatkan di tiga PAUD di Kabupaten Kudus yang saat ini membutuhkan guru.
Pada pekan lalu pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak BKPSDM Kudus terkait kebutuhan guru PAUD. Sehingga nantinya dapat diusulkan melalui PPPK.
”Kami mengusulkan delapan formasi guru PAUD dari total delapan kebutuhan. Nantinya akan ditempatkan di tiga PAUD yang masih membutuhkan guru,” katanya, Senin (27/1/2025).
Data yang dihimpun Murianews.com, delapan guru PAUD tersebut rencananya untuk ditempatkan di TK Negeri Pembina Jati, TK Negeri Pembina Purwosari dan TK Negeri Pembina Gebog.
Dari tiga sekolah tersebut, sebanyak tiga guru dibutuhkan di TK Negeri Pembina Purwosari dan tiga guru dibutuhkan di TK Negeri Pembina Jati.
Kebutuhan mendesak...
Anggun menjelaskan, kebutuhan guru PAUD itu lantaran adanya beberapa hal. Salah satunya adalah adanya guru yang sudah pensiun maupun meninggal.
”Kebutuhan guru PAUD dikarenakan ada yang pensiun dan meninggal. Sehingga harus ditambah lagi jumlah gurunya,” sambungnya.
Anggun menyampaikan tujuan adanya penambahan guru agar kegiatan belajar di kelas menjadi lebih optimal. Terlebih menurutnya pembelajaran di PAUD memang dibutuhkan sebagai transisi ke jenjang SD.
”Kalau gurunya memiliki kualifikasi yang baik tentunya harapan kami bisa membuat transisi siswa PAUD ke SD lebih smooth,” terangnya.
Di lain sisi, Anggun menyampaikan keberhasilan seorang siswa menuntut ilmu membutuhkan beragam aspek. Yakni peranan dari guru, sarpras, dan orangtua.
”Butuh peran semua pihak untuk menyukseskan pendidikan. Mulai dari guru, sarpras sekolah dan orangtua,” imbuhnya.
Editor: Supriyadi
