Rinciannya, 296 pasien pada Januari, 250 pasien pada Februari, 246 pasien pada Maret, dan 109 pasien dirawat akibat DBD pada periode 1 hingga 16 April.
”Pada tanggal 1 April hingga 16 April ada 109 pasien yang dirawat akibat DBD,” kata Penanggungjawab Pelayanan Pelanggan RS Mardi Rahayu, Dewi Apriyanti, Kamis (17/4/2025).
Sementara itu, di RSI Sunan Kudus juga tak jauh beda. Direktur RSI Sunan Kudus, dr Ahmad Syaifuddin bahkan mengungkapkan sudah ada delapan pasien yang meninggal saat perawatan.
”Pasien yang meninggal akibat demam berdarah juga ada yang disertai penyakit penyerta,” terangnya.
Terpisah, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Nuryanto mengatakan pada musim hujan banyak masyarakat yang daya tahannya menurun. Selain itu juga dibarengi dengan lingkungan yang tidak bersih.
”Ketika daya tahan tubuh menurun bakteri yang menyerang tubuh begitu cepat. Sehingga menjadi drop dan terpapar penyakit. Demam berdarah juga diakibatkan adanya lingkungan yang tidak bersih,” imbuhnya
Murianews, Kudus – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah merebak. Akibatnya rumah sakit di Kabupaten Kudus penuh.
Data yang dihimpun Murianews.com dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah tercatat ada 98 kasus DBD. Jumlah tersebut terhitung dari Januari 2025 hingga April 2025.
Kepala Humas Rumah Sakit Aisyiyah Kudus, dr Rizky Ernita Irawati mengatakan, jumlah 148 bed saat ini penuh. Beberapa pasien yang dirawat mengidap berbagai penyakit penyerta seperti stroke dan gula.
”Ada berbagai penyakit yang kami rawat. Di antaranya demam dan demam berdarah. Selain itu ada hipertensi, stroke dan gula,” katanya, Kamis (17/4/2025).
Ia mengimbau agar masyarakat menerapkan 3M plus. Yakni meliputi menguras, menutup dan mengubur. Selain itu juga menghindari menggantung pakaian di dalam rumah.
”Apabila ada anak atau keluarga yang demam segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat. Selain itu tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi sayur dan buah,” imbuhnya.
Kondisi serupa juga terjadi di Rumah Sakit Mardirahayu Kudus. Data yang dihimpun Murianews.com mencatat sebanyak 901 pasien dirawat akibat DBD sejak Januari hingga pertengahan April 2025.
Delapan Pasien Meninggal...
Rinciannya, 296 pasien pada Januari, 250 pasien pada Februari, 246 pasien pada Maret, dan 109 pasien dirawat akibat DBD pada periode 1 hingga 16 April.
”Pada tanggal 1 April hingga 16 April ada 109 pasien yang dirawat akibat DBD,” kata Penanggungjawab Pelayanan Pelanggan RS Mardi Rahayu, Dewi Apriyanti, Kamis (17/4/2025).
Sementara itu, di RSI Sunan Kudus juga tak jauh beda. Direktur RSI Sunan Kudus, dr Ahmad Syaifuddin bahkan mengungkapkan sudah ada delapan pasien yang meninggal saat perawatan.
”Pasien yang meninggal akibat demam berdarah juga ada yang disertai penyakit penyerta,” terangnya.
Terpisah, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Nuryanto mengatakan pada musim hujan banyak masyarakat yang daya tahannya menurun. Selain itu juga dibarengi dengan lingkungan yang tidak bersih.
”Ketika daya tahan tubuh menurun bakteri yang menyerang tubuh begitu cepat. Sehingga menjadi drop dan terpapar penyakit. Demam berdarah juga diakibatkan adanya lingkungan yang tidak bersih,” imbuhnya
Editor: Supriyadi