Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Kesabaran Solikin, warga RT 3 RW 3 Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah setelah menabung sejak 1995 untuk beribadah haji terbayarkan.

Pria berusia 60 tahun itu akhirnya berangkat haji tahun ini. Ia berangkat bersama istrinya Solikatun (57), yang merupkan seorang buruh rokok.

Solikin diketahui merupakan seorang tukang pijat. Meski begitu, ia memiliki motivasi yang kuat untuk melaksanakan ibadah rukun Islam yang kelima.

Sejak 1995, Solikin terus menyisihkan sebagian hasil memijatnya. Mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu.

Ia melayani berbagai pijat. Namun, lebih sering ia diminta memijat orang-orang yang sedang sakit, salah satunya stroke.

Saat melayani pasien, ia tak pernah mematok tarif. Penghasilannya pun tak menentu.

Meski begitu, ia bisa memijat sekitar sepuluh orang dalam seharinya. Bahkan, ia kerap panggilan untuk memijat dari luar Kabupaten tetangga, seperti Demak, Pati, dan Jepara.

”Saya tidak pernah mematok tarif pijat. Terserah yang ngasih saja. Terkadang ya dikasih Rp 20 ribu, ada juga yang memberi lebih,” katanya, Rabu (7/5/2025).

Mendaftar... 

Dari hasilnya ia memijat pasien, sebagiannya dikumpulkan untuk mendaftar haji. Setelah uang terkumpul, Solikin dan istrinya mendaftar haji pada September 2012.

Sejak saat itu, ia kemudian terus mempersiapkan diri agar dapat berangkat haji bersama istrinya. Panggilan haji akhirnya tiba pada 2025.

Ia pun bersyukur, kesabaran dan penantian yang dilakukan akhirnya membuahkan hasil. Solikin dan Istrinya terdaftar dalam calon jemaah haji yang diberangkatkan tahun ini.

”Menunggu sampai 13 tahun alhamdulillah bisa berangkat pada tahun ini. Perasaannya senang sekali bisa berangkat berhaji bersama istri,” terangnya.

Keduanya tergabung dalam kloter 48. Mereka dijadwalkan berangkat Rabu (14/5/2025) dari Pendapa Kabupaten Kudus. Ia pun berharap dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar. 

”Semoga ibadahnya bisa lancar dan dimudahkan,” imbuhnya.

Komentar