”Tidak ada alasan khusus menyerahkan sapi ini ke Masjid Jami Darul Muttaqien. Alasannya ya terdekat saja,” sambungnya.
Sapi ini awalnya hendak disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) di Desa Prambatan Kidul. Namun tak jadi karena terkendala keterbatasan sarpras sebab ukuran sapi terlalu besar.
Murianews, Kudus – Joyo Slamet, sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto disembelih hari ini, Sabtu (7/6/2025). Sapi Prabowo disembelih di Masjid Jami Darul Muttaqien Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Prosesi penyerahan sapi dilakukan Bupati Kudus, Samani Intakoris pada takmir Masjid Jami Darul Muttaqien. Usai penyerahan simbolis, selanjutnya sapi disembelih di sekitar masjid.
Sapi Prabowo diketahui dibeli dari Sokhib, peternak asal Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Sapi jenis simmental itu memiliki bobot 1,07 ton.
Bupati Kudus, Samani Intakoris mengucap rasa syukurnya atas amanah yang diberikan Presiden Prabowo Subianto pada Pemkab Kudus.
Selanjutnya, Samani memasrahkan sapi tersebut untuk disembelih di Masjid Jami Darul Muttaqien.
”Alhamdulillah hari ini kami Pemkab Kudus menyerahkan sapi kurban kiriman pak Prabowo Subianto. Kami serahkan ke Masjid Jami Darul Muttaqien untuk disembelih dan dikurbankan pada masyarakat,” katanya, Sabtu (7/6/2025).
Dipasrahkan Masjid...
Ia menambahkan, proses pendistribusian sepenuhnya diserahkan pada pihak masjid. Semoga dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.
”Tidak ada alasan khusus menyerahkan sapi ini ke Masjid Jami Darul Muttaqien. Alasannya ya terdekat saja,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus, Arin Nikmah mengatakan pihaknya melakukan pemantauan post mortem (setelah kematian) dan antem mortem (sebelum kematian). Tujuannya untuk memastikan daging sapi tersebut aman dikonsumsi.
”Kami bertugas melakukan pemantauan post mortem dan antem mortem sebelum hewan disembelih. Semoga daging yang dikonsumsi aman, sehat, utuh dan halal,” ucapnya.
Sapi ini awalnya hendak disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) di Desa Prambatan Kidul. Namun tak jadi karena terkendala keterbatasan sarpras sebab ukuran sapi terlalu besar.