Terkait kertas yang digunakan untuk mencetak ijazah minimal harus memiliki ketebalan 80 gram. Ukurannya A4 HVS.
”Kami menyarankannya menggunakan kertas dengan ketebalan 125 gram supaya lebih tebal,” terangnya.
Lebih lanjut, Maulana Majid menyampaikan pada jenjang SD diperkirakan jumlah siswa yang menerima E-Ijazah dan ijazah fisik berkisar 30 siswa sampai 40 siswa.
Tujuan adanya E-Ijazah ini untuk memudahkan akses bagi siswa. Selain itu juga mencegah terjadinya pemalsuan ijazah.
Masing-masing sekolah mencetak ijazah secara mandiri. Blangko ijazah nantinya juga tidak akan diterbitkan oleh Kemendikdasmen.
Murianews, Kudus – Disdikpora Kudus, Jawa Tengah mulai menyiapkan teknis penerapan E-Ijazah bagi siswa jenjang SD dan SMP. Pihak sekolah nantinya dapat mencetak sendiri ijazah siswanya.
Sebagai penjelasan, E-Ijazah yang rencananya diterapkan pemerintah mulai tahun ini dilakukan dengan menerapkan tata kelola ijazah secara nasional.
Dalam hal ini, nomor ijazah dapat dicek keabsahannya melalui portal online yang disiapkan oleh Kemendikdasmen.
Nantinya, E-Ijazah itu dapat diakses secara daring. Selain itu, siswa tetap mendapatkan E-Ijazah fisik yang ditandatangani oleh kepala sekolah disertai dengan stempel basah dan tertempel foto siswa.
Kasi Kurikulum Disdikpora Kudus, Maulana Majid menyampaikan sarana dan prasarana untuk melaksanakan E-Ijazah telah siap. Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada pihak sekolah.
”Print yang nantinya digunakan untuk mencetak E-Ijazah kami sarankan kepada pihak sekolah menggunakan laser. Karena kalau tidak laser kalau terkena air tinta ijazahnya luntur,” katanya, Sabtu (21/6/2025).
Pihaknya juga telah menyarankan kepada sekolah untuk menyervis printer terlebih dahulu sebelum nantinya digunakan mencetak E-Ijazah. Selanjutnya, tinta printer yang digunakan harus bewarna hitam.
”Kertas yang digunakan untuk mencetak ijazah pengadaannya oleh masing-masing sekolah. Pengadaan kertas untuk cetak ijazah dipersilakan menggunakan Dana BOS,” sambungnya.
Hindari Pemalsuan...
Terkait kertas yang digunakan untuk mencetak ijazah minimal harus memiliki ketebalan 80 gram. Ukurannya A4 HVS.
”Kami menyarankannya menggunakan kertas dengan ketebalan 125 gram supaya lebih tebal,” terangnya.
Lebih lanjut, Maulana Majid menyampaikan pada jenjang SD diperkirakan jumlah siswa yang menerima E-Ijazah dan ijazah fisik berkisar 30 siswa sampai 40 siswa.
”Pada jenjang SMP kurang lebih ada 200 siswa per sekolah yang akan menerima E-Ijazah dan ijazah fisik,” ungkapnya.
Tujuan adanya E-Ijazah ini untuk memudahkan akses bagi siswa. Selain itu juga mencegah terjadinya pemalsuan ijazah.
Masing-masing sekolah mencetak ijazah secara mandiri. Blangko ijazah nantinya juga tidak akan diterbitkan oleh Kemendikdasmen.
”Pihak sekolah nantinya input data diri siswa secara online di portal online yang disiapkan Kemendikdasmen. Setelah itu muncul E-Ijazah dari siswa,” imbuhnya.
Editor: Supriyadi