Rabu, 19 November 2025

Terutama, pada sisi psikologi di mana, mereka belum bisa membaur bersama pegawainya yang lain. Kendala lainnya yakni bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan mereka.

Ia kemudian memutuskan menggandeng guru SLBN Cendono Kudus. Butuh waktu sekitar dua pekan hingga sebulan, para penyandang disabilitas yang diberdayakan itu akhirnya bisa memproduksi batik sendiri bahkan menghasilkan prestasi.

”Mereka perlu dirangkul terlebih dahulu dan perlu pendekatan dan menggali potensinya terlebih dahulu. Pada akhirnya mereka bisa mencolet, mencanting, menggambar dan lainnya,”  terangnya.

Yuli selalu percaya semua membutuhkan proses untuk meraih kesuksesan. Termasuk bagi mereka para penyandang disabilitas.

Ia mencontohkan pada salah satu penyandang disabilitas yang diberdayakannya, Lia Ayu Lestari warga Desa Pasuruhan Kidul, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Kini banyak perubahan yang didapatkannya setelah diajak Yuli.

”Lia ini tuna wicara dan tuna rungu. Awalnya sempat takut ketika bertemu dengan karyawan yang lain. Karena dia memang jarang bersosialisasi, sehari-hari kalau di rumah hanya di kamar. Tetapi sekarang dia sudah berubah dan bisa membatik,” ungkapnya.

Owner Muria Batik Kudus itu kemudian mengungkapkan upayanya menyelamatkan batik tulis motif Kudus. Motif itu hampir punah lantara tak ada lagi pembatik yang memproduksinya pada 1970 lalu.

Lakukan Riset... 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler