Kamis, 20 November 2025

”Kalau bawa hasil panen tebu itu kalau langsung lewat jembatan ini ongkosnya Rp 200 ribu satu rit. Kalau harus muter dulu, saya bayar ongkos angkutnya itu bisa sampai Rp 300 ribu satu rit,” sambungnya.

Tak hanya hasil panen semata, ia menyampaikan warga Desa Kandangmas memang sering melewati jembatan tersebut. Biasanya saat hendak berpergian atau kondangan acara.

”Jembatan ini bisa dibilang punya peran penting untuk masyarakat. Kami ucapkan terima kasih untuk semuanya yang sudah memperbaiki jembatan,” ucapnya.

Rasa syukur diutarakan oleh petani asal Desa Kandangmas, Suparni. Ia menjelaskan kala jembatan tersebut ambrol saat Ramadan tahun ini.

”Ketika jembatannya ambrol akses jalan terputus. Kalau bawa hasil panen ketela saya harus muter lumayan jauh bisa sampai tiga kilometer. Sekarang sudah ada jembatan jadi lebih mudah tidak perlu memutar saat mengangkut ketela,” ungkapnya.

Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro, Mayjen TNI Achiruddin menyampaikan adanya pembangunan jembatan membuat akses jalan masyarakat menjadi lebih mudah. Dampaknya kesejahteraan masyarakat semakin bagus.

”Pesan kami jaga apa yang sudah ada agar dapat digunakan dalam waktu yang lama,” ucapnya.

Sementara itu, Dandim 0722 Kudus, Letkol Inf Hermawan Setya Budi menyampaikan kehadiran jembatan memang diperlukan masyarakat. Utamanya para petani yang membawa hasil panen.

Kegiatan TMMD... 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler