”Adanya momen ini bisa menjadi introspeksi diri agar masyarakat dapat hidup damai dan rukun. Gerhana bulan total menjadi tanda kebesaran Allah SWT. Sehingga kita semua harus mawas diri,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Langit Kudus dan sebagian besar wilayah Indonesia akan dihiasi fenomena alam langka, yaitu gerhana bulan total yang tampak berwarna merah darah pada Minggu (7/9/2025) malam hingga Senin (8/9/2025) dini hari.
Ketua Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Kabupaten Kudus, Azhar Latif Nahiran menjelaskan, warna merah darah tersebut terjadi karena cahaya matahari yang dipantulkan ke permukaan Bulan dibiaskan oleh atmosfer Bumi.
”Bulan kan berada satu garis dengan Bumi dan Matahari. Ketika bulan mendapatkan cahaya pantulan dari matahari, maka seakan-akan berwarna. Semakin jauh jarak matahari dengan bulan, warnanya akan semakin berbeda,” kata Azhar.
Menurut Azhar, gerhana bulan total kali ini memiliki durasi total sekitar 3 jam 29 menit, dengan fase puncak gerhana total selama 1 jam 21 menit. Proses gerhana bulan total ini disebut sebagai salah satu yang terlama.
Gerhana akan dimulai pada Minggu (7/9/2025) pukul 23.27 WIB, memasuki fase total pada Senin (8/9/2025) pukul 00.31 WIB, dan mencapai puncaknya pada 01.11 WIB. Gerhana akan mulai bersinar kembali pada 01.52 WIB dan berakhir sepenuhnya pada 02.56 WIB.
Azhar menambahkan, fenomena ini dapat disaksikan dengan mata telanjang di seluruh wilayah Indonesia.
”Di semua wilayah di Indonesia bisa dilihat semua. Termasuk di Papua juga dapat dilihat. Di negara Asia juga dapat dilihat. Hanya di Amerika saja yang tidak dapat dilihat karena di negara tersebut siang hari,” terangnya.
Salat gerhana bulan...
Tak lupa ia mengajak masyarakat untuk menjalankan salat gerhana bulan total. Itu sebagai penghormatan atas kebesaran Allah SWT.
”Adanya momen ini bisa menjadi introspeksi diri agar masyarakat dapat hidup damai dan rukun. Gerhana bulan total menjadi tanda kebesaran Allah SWT. Sehingga kita semua harus mawas diri,” imbuhnya.
Editor: Cholis Anwar