Jumat, 21 November 2025

Murianews, JakartaGerhana bulan total akan menghiasi langit Indonesia pada Minggu (7/9/2025) malam hingga Senin (8/9/2025) dini hari.

Fenomena alam ini terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada satu garis lurus sempurna, saat fase Bulan purnama.

Menurut Direktur Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, Setyoajie Prayoedhie mengatakan, gerhana bulan total kali ini justru memiliki durasi lebih pendek dari gerhana bulan total yang terjadi pada 8 November 2022.

”Gerhana bulan 7 September 2025 jika dibandingkan dengan gerhana bulan 8 November 2022 adalah lebih pendek durasinya,” terang Ajie dikutip dari Kompas.com, Sabtu (6/9/2025).

Secara keseluruhan, durasi gerhana dari awal hingga akhir akan berlangsung selama 5 jam, 29 menit, dan 48 detik. Sementara itu, fase puncak saat Bulan benar-benar tertutup umbra dan tampak berwarna merah akan terjadi selama 1 jam, 22 menit, dan 6 detik.

Warga Indonesia dapat menyaksikan perubahan fase gerhana mulai Minggu (7/9/2025) pukul 22.26 WIB hingga Senin (8/9/2025) pukul 03.56 WIB. Puncak gerhana bulan total dapat disaksikan pada pukul 01.11 WIB, 02.11 WITA, dan 03.11 WITA.

Terkait fenomena Blood Moon atau Bulan Merah yang sering disematkan pada gerhana bulan total, BMKG menjelaskan warna merah tersebut disebabkan oleh hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi.

”Cahaya matahari yang melewati atmosfer Bumi akan terhambur, sehingga cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti biru akan tersebar lebih banyak, sementara cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah akan lolos dan mencapai permukaan Bulan, sehingga Bulan tampak merah,” jelas BMKG.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler