Sego Kepel, Disuguhkan Warga Loram di Kudus Setiap Punya Hajat
Vega Ma'arijil Ula
Senin, 8 September 2025 09:45:00
Murianews, Kudus – Menyediakan sego kepel teryata sudah menjadi tradisi bagi warga Desa Loram Kulon dan Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Setiap memiliki hajat, tradisi itu dilakukan.
Seperti halnya di acara Ampyang Maulid, sego kepel menjadi sebuah bagian yang tak terpisahkan. Ketua Panitia Ampyang Maulid dan Loram Expo, Muhammad Abdul Rouf mengatakan Sego kepel sudah menjadi tradisi. Setiap orang punya hajat selalu dihadirkan. Utamanya warga Desa Loram Kulon dan Desa Loram Wetan.
”Sego kepel berupa nasi yang dikepel. Kemudian dibungkus dengan daun jati atau daun pisang,” katanya, Minggu (7/9/2025).
Ia menambahkan, sego kepel itu biasanya berjumlah tujuh atau sembilan. Jumlah tujuh atau pitu memiliki makna petunjuk. Sedangkan sembilan merupakan simbol dari sembilan wali.
”Isian lauknya berupa tum-tuman. Seperti daging ayam, daging kerbau atau daging kambing,” sambungnya.
Warga yang memiliki hajat seperti membangun rumah, membuat sumur, memiliki anak, membeli motor, sembuh dari sakit biasanya membuat sego kepel. Kemudian sego kepel itu diberikan ke masjid.
”Membuat sego kepel sudah seperti adat di Desa Loram. Intinya memohon keberkahan semoga dilancarkan ketika memiliki hajat,” terangnya.
Sego kepel tersebut berbentuk sebesar kepalan tangan. Sego atau nasi tersebut pulen dan empuk. Kemudian daging ayamnya juga empuk dan dipotong kecil-kecil. Rasanya juga sedap.
Sego kepel selalu dihadirkan setiap peringatan Ampyang Maulid tiba. Biasanya gunungan sego kepel dikirab terlebih dahulu dari lapangan Kongsi, Desa Loram Wetan menuju ke Desa Loram Kulon. Kemudian setelah acara selesai biasanya warga berebut sego kepel tersebut dengan tujuan mengharap keberkahan.
Editor: Budi Santoso



