Puncak Waisak, Langit Borobudur Berhias Ratusan Lampion
Zulkifli Fahmi
Jumat, 24 Mei 2024 08:16:00
Murianews, Magelang – Ratusan lampion menghiasi langit Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dalam malam puncak perayaan Waisak 2568 BE/2024, Kamis (23/5/2024).
Suasana haru dan bahagia pun terpancar dari wajah ribuan peserta yang datang. Mereka berasal dari berbagai daerah dan penganut agama.
Para peserta tampak antusias mengikuti prosesi malam puncak perayaan Waisak. Rintik hujan sempat menyirami Lapangan Marga Utam Candi Borobudur, sebagai tempat acara, tak menyurutkan semangat para peserta.
Puji-puji doa yang dilantunkan para Bhikkhu dan ribuan umat Buddha mengiringi diterbangkannya ratusan lampion itu ke langit Borobudur.
Melansir dari laman Kemenag RI, prosesi pelepasan lampion dimulai tepat pukul 21.00 WIB hingga 22.30 WIB. Tampak, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Dirjen Bimas Hindu, Supriyadi, para perwakilan Majelis Buddha, dan para Bhikkhu ikut melepaskan lampion ke udara.
Meski suasana kota sejuta bunga ini terpantau diguyur gerimis, namun suasana tetap berjalan lancar hingga selesai acara.
Untuk diketahui bersama, ratusan lampion yang diterbangkan ini berbahan kertas dan ramah lingkungan, sehingga setelah diterbangkan akan terurai oleh api seiring tingginya lampion terbang.
Ketua Umum DPP WALUBI Hartati Murdaya mengatakan, pelepasan ratusan lampion itu tak hanya bermakna menerangi kegelapan. Namun, juga bermakna pentingnya hidup berdampingan dalam harmoni.
”Pelepasan ratusan lampion ini bermakna, tidak hanya menerangi kegelapan. Namun, lebih dari itu, pentingnya hidup berdampingan dalam harmoni, saling menghormati untuk kebaikan bersama,” kata Hartati yang juga Ketua Panitia Waisak Nasional 2024 itu.
Di kesempatan itu, Hartati mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya umat Buddha untuk terus memperkuat persatuan dan keseatuan. Sebab, itu merupakan bagian dari ajaran Buddha untuk diimplementasikan bagi kehidupan.
“Kita berharap, semua umat dapat mempererat tali persaudaraan antar sesama untuk perdamaian dunia. Semoga cahaya lampion yang diterbangkan malam ini menjadi penerang bagi jalan hidup yang lebih baik dan damai,” ucap Hartati Murdaya.
Koordinator Lampion Waisak Nasional 2024, Fatmawati menyampaikan pelepasan Lampion Waisak merupakan acara yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat setiap perayaan Waisak. Pelepasan Lampion ini sudah menjadi ikon Waisak Nasional di Candi Borobudur.
“Setiap tahunnya, pelepasan lampion sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia, mancanegara, baik umat Buddhis yang melakukan ritual maupun turis yang hadir ke Candi Borobudur,” kata Fatmawati yang juga Ketua Umum Wanita Buddha Mahanikaya Indonesia.
Murianews, Magelang – Ratusan lampion menghiasi langit Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dalam malam puncak perayaan Waisak 2568 BE/2024, Kamis (23/5/2024).
Suasana haru dan bahagia pun terpancar dari wajah ribuan peserta yang datang. Mereka berasal dari berbagai daerah dan penganut agama.
Para peserta tampak antusias mengikuti prosesi malam puncak perayaan Waisak. Rintik hujan sempat menyirami Lapangan Marga Utam Candi Borobudur, sebagai tempat acara, tak menyurutkan semangat para peserta.
Puji-puji doa yang dilantunkan para Bhikkhu dan ribuan umat Buddha mengiringi diterbangkannya ratusan lampion itu ke langit Borobudur.
Melansir dari laman Kemenag RI, prosesi pelepasan lampion dimulai tepat pukul 21.00 WIB hingga 22.30 WIB. Tampak, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Dirjen Bimas Hindu, Supriyadi, para perwakilan Majelis Buddha, dan para Bhikkhu ikut melepaskan lampion ke udara.
Meski suasana kota sejuta bunga ini terpantau diguyur gerimis, namun suasana tetap berjalan lancar hingga selesai acara.
Untuk diketahui bersama, ratusan lampion yang diterbangkan ini berbahan kertas dan ramah lingkungan, sehingga setelah diterbangkan akan terurai oleh api seiring tingginya lampion terbang.
Ketua Umum DPP WALUBI Hartati Murdaya mengatakan, pelepasan ratusan lampion itu tak hanya bermakna menerangi kegelapan. Namun, juga bermakna pentingnya hidup berdampingan dalam harmoni.
”Pelepasan ratusan lampion ini bermakna, tidak hanya menerangi kegelapan. Namun, lebih dari itu, pentingnya hidup berdampingan dalam harmoni, saling menghormati untuk kebaikan bersama,” kata Hartati yang juga Ketua Panitia Waisak Nasional 2024 itu.
Di kesempatan itu, Hartati mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya umat Buddha untuk terus memperkuat persatuan dan keseatuan. Sebab, itu merupakan bagian dari ajaran Buddha untuk diimplementasikan bagi kehidupan.
“Kita berharap, semua umat dapat mempererat tali persaudaraan antar sesama untuk perdamaian dunia. Semoga cahaya lampion yang diterbangkan malam ini menjadi penerang bagi jalan hidup yang lebih baik dan damai,” ucap Hartati Murdaya.
Koordinator Lampion Waisak Nasional 2024, Fatmawati menyampaikan pelepasan Lampion Waisak merupakan acara yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat setiap perayaan Waisak. Pelepasan Lampion ini sudah menjadi ikon Waisak Nasional di Candi Borobudur.
“Setiap tahunnya, pelepasan lampion sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia, mancanegara, baik umat Buddhis yang melakukan ritual maupun turis yang hadir ke Candi Borobudur,” kata Fatmawati yang juga Ketua Umum Wanita Buddha Mahanikaya Indonesia.