PBNU Tolak Klaim Eksklusif dari PKB
Zulkifli Fahmi
Minggu, 28 Juli 2024 16:59:00
Murianews, Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menolak klaim eksklusif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terhadap NU. Pernyataan itu sekaligus menjawab pernyataan-pernyataan tajam dari PKB ke NU.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dalam konferensi pers usai rapat pleno PBNU di Jakarta, Minggu, mengatakan pihaknya bakal mengkaji hubungan antara NU dan PKB.
Untuk mengkaji persoalan itu, pihaknya telah mengutus Anwar Iskandar (Wakil Ketua Rais Aam PBNU) dan Amin Said Husni (Waketum PBNU). Hasil kajian nanti diharapkan memberikan rekomendasi kelanjutan hubungan NU dan PKB.
Gus Yahya menjelaskan ketua tokoh itu memiliki sejarah dengan PKB dan terlibat dalam proses pendiriannya. Keduanya pun dipasrahi mengemban tugas untuk melakukan komunikasi dengan PKB dan NU mengenai hal itu, serta mengambil langkah-langkah yang harus diambil.
Dalam kesempatan itu, dia menegaskan meski warga NU ada yang menjadi konstituen PKB, tetapi banyak juga anggotanya yang tersebar di partai lain.
’’Maka yang kami tolak adalah klaim eksklusif PKB terhadap NU,’’ tegasnya.
Secara khusus dia mengatakan PKB juga tidak dapat menyalahkan keputusan kelembagaan yang dibuat NU. Sebab, PKB tidak memiliki otoritas pengambilan keputusan dalam lembaga tersebut.
Mengenai apakah akan mengembalikan PKB menjadi bagian dari PBNU, dia menyebut tidak tahu pasti terkait hal itu karena masih dalam proses awal kajian. Sehingga dia tidak dapat memberikan batas waktu penyelesaian kajian tersebut.
’’Kita pahamlah ada kepentingan politik di situ, ada agenda-agenda politik di situ, kami paham. Maka kami juga tidak mau melangkah tergesa-gesa,’’ ujar Yahya Cholil Staquf.
Sebelumnya, PBNU bakal membentuk Tim Lima untuk meluruskan Sejarah berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal ini karena elite PKB dinilai sudah membuat pernyataan melenceng terkait akar sejarah partai warga NU tersebut.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul mengatakan, langkah ini diambil karena PKB dianggap telah menyimpang dari sejarah pendiriannya.
’’Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB,’’ ujar Gus Ipul dikutip dari Antara, Jumat (26/7/2024).
Gus Ipul menjelaskan, pembentukan Tim Lima ini merupakan upaya PBNU untuk meluruskan sejarah dan mengembalikan PKB kepada pemilik sahnya, yakni PBNU.
’’Langkah ini setelah melihat pernyataan elite-elite PKB yang ahistoris,’’ tambahnya.
Murianews, Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menolak klaim eksklusif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terhadap NU. Pernyataan itu sekaligus menjawab pernyataan-pernyataan tajam dari PKB ke NU.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dalam konferensi pers usai rapat pleno PBNU di Jakarta, Minggu, mengatakan pihaknya bakal mengkaji hubungan antara NU dan PKB.
Untuk mengkaji persoalan itu, pihaknya telah mengutus Anwar Iskandar (Wakil Ketua Rais Aam PBNU) dan Amin Said Husni (Waketum PBNU). Hasil kajian nanti diharapkan memberikan rekomendasi kelanjutan hubungan NU dan PKB.
Gus Yahya menjelaskan ketua tokoh itu memiliki sejarah dengan PKB dan terlibat dalam proses pendiriannya. Keduanya pun dipasrahi mengemban tugas untuk melakukan komunikasi dengan PKB dan NU mengenai hal itu, serta mengambil langkah-langkah yang harus diambil.
Dalam kesempatan itu, dia menegaskan meski warga NU ada yang menjadi konstituen PKB, tetapi banyak juga anggotanya yang tersebar di partai lain.
’’Maka yang kami tolak adalah klaim eksklusif PKB terhadap NU,’’ tegasnya.
Secara khusus dia mengatakan PKB juga tidak dapat menyalahkan keputusan kelembagaan yang dibuat NU. Sebab, PKB tidak memiliki otoritas pengambilan keputusan dalam lembaga tersebut.
Mengenai apakah akan mengembalikan PKB menjadi bagian dari PBNU, dia menyebut tidak tahu pasti terkait hal itu karena masih dalam proses awal kajian. Sehingga dia tidak dapat memberikan batas waktu penyelesaian kajian tersebut.
’’Kita pahamlah ada kepentingan politik di situ, ada agenda-agenda politik di situ, kami paham. Maka kami juga tidak mau melangkah tergesa-gesa,’’ ujar Yahya Cholil Staquf.
Sebelumnya, PBNU bakal membentuk Tim Lima untuk meluruskan Sejarah berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal ini karena elite PKB dinilai sudah membuat pernyataan melenceng terkait akar sejarah partai warga NU tersebut.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul mengatakan, langkah ini diambil karena PKB dianggap telah menyimpang dari sejarah pendiriannya.
’’Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB,’’ ujar Gus Ipul dikutip dari Antara, Jumat (26/7/2024).
Gus Ipul menjelaskan, pembentukan Tim Lima ini merupakan upaya PBNU untuk meluruskan sejarah dan mengembalikan PKB kepada pemilik sahnya, yakni PBNU.
’’Langkah ini setelah melihat pernyataan elite-elite PKB yang ahistoris,’’ tambahnya.