Kamis, 20 November 2025

Penetapan ini merupakan yang terbesar hingga saat ini oleh negara-negara Asia Tenggara, melibatkan jumlah negara yang signifikan.

Oemar menyatakan kebaya mencerminkan perpaduan budaya yang unik di kawasan Asia Tenggara. Itu menjadi representasi yang luar biasa dari multikulturalisme.

’’Ini menunjukkan komitmen bersama untuk merayakan dan melestarikan warisan budaya yang kaya serta beragam di kawasan ini,’’ ujarnya.

Oemar menyampaikan inskripsi Kebaya ini berperan penting dalam meningkatkan visibilitas, kesadaran, dan penghargaan terhadap praktik warisan budaya takbenda, serta mendukung upaya pelestariannya.

Namun, yang terpenting, pencatatan elemen budaya yang berhasil masuk Daftar WBTB UNESCO tidak berarti elemen tersebut adalah hak milik, berasal dari, atau hanya ada di negara yang mengusulkan.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler