Kaleidoskop 2024
Keleidoskop 2024: Deretan Peristiwa yang Jadi Perhatian Publik
Zulkifli Fahmi
Kamis, 26 Desember 2024 23:59:00
Dari 12 korban meninggal tersebut, terdiri dari tujuh pria dan lima wanita. Dari jumlah ada satu di antaranya merupakan warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan dari 12 korban meninggal tersebut, dua di antaranya memang berhasil teridentifikasi. Dua korban masing-masing warga Ciamis dan warga Kudus.
Drama Pembebasan Pilot Susi Air
Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens dibebaskan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua setelah disandera sekitar 19 bulan.
Ia disandera sejak 7 Februari 2023 dan akhirnya dibebaskan pada 21 September 2024. Penyanderaan itu dilakukan kelompok sayap Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya.
Peristiwa penyanderaan itu terjadi usai pesawat Susi Air yang dipilotinya terbakar di Lapangan Terbang Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
Mendapat informasi itu, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk membebaskan Kapten Philip.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang juga pemilih Susi Air, hingga tokoh masyarakat papua turut turun tangan melakukan langkah dialogis.
Lima Prajurit Meninggal...
Tercatat, lima prajurit TNI meninggal dunia akibat baku tembak dengan TPNPB-OPM dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air.
Kapten Philip pun akhirnya berhasil dibebaskan. Pembebasan dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz gabungan TNI-Polri yang berlangsung tanpa kekerasan.
Pusat Data Nasional Bobol
Peristiwa ini terjadi pada 20 Juni 2024 lalu. Pelaku serangan siber menggunakan virus ransomware bernama ’’Brain Cipher’’ dengan varian baru dari Lockbit 3.0 yang bekerja mengenkripsi data.
Akibatnya, Pusat Data Nasional tak bisa diakses alias terkunci. Serangan ini berdampak pada sejumlah layanan pemerintahan, seperti keimigrasian, LKPP, hingga data-data di Kementerian lainnya.
Pemerintah pun mengerahkan segala upaya untuk mengamankan data penting tersebut. Salah satunya dengan mencoba membuat back-up data, namun hanya sebagian yang berhasil diamankan.
Produktivitas pemerintah pun menurun saat itu. Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo (kini bernama Kementerian Komunikasi dan Digital atau Komdigi) yang menangani itu pun kewalahan.
Minta Tebusan Rp 131 Miliar...
Baca Juga



