Ia menyebut, kegiatan itu terwujud berkat gotong-royong para warga dan donatur yang memberikan kontribusi berupa bantuan logistik maupun uang.
Di kesempatan itu, Bupati Pati Terpilih Sudewa dan jajaran Muspika juga hadir di tengah-tengah masyarakat.
Murianews, Pati – Khitanan Massal dan Karnaval Budaya turut meramaikan peringatan Haul Syeh Jangkung atau mbah Saridin. Kegiatan itu diselenggarakan Ikatan Remaja Masjid (Irmas) Darunnajah Asem Kemis, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Agenda yang digelar Minggu (5/1/2024) itu merupakan kegiatan untuk yang ke sembilan kalinya. Event tersebut diselenggarakan sebagai upaya memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Ketua Panitia, Sutrimo mengatakan, sebanyak 52 anak mengikuti acara khitanan massal tersebut. Bahkan, ada salah satu peserta yang sudah berusia dewasa berasal dari NTT.
Ia menjelaskan, kegiatan sosial itu bekerja sama dengan tim medis profesional guna memastikan keamanan dan kenyamanan peserta khitanan massal.
Selain sebagai upaya berbagi kebaikan, kegiatan itu juga untuk melestarikan kebudayaan daerah. Beberapa kesenian tradisional ditampilkan di acara tersebut, seperti reog, barongan, angklung, dan rebana.
Para peserta khitan pun memakai pakaian adat jawa dengan paduan ikat kepala atau iket. Mereka juga mengikuti pawai budaya.
Sutrimo mengungkapkan acara ini tidak hanya bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Tapi, juga untuk mempererat kerukunan antarwarga melalui semangat gotong-royong dan pelestarian budaya.
”Semoga acara ini membawa manfaat besar bagi anak-anak yang mengikuti khitan massal serta menjadi wadah kebersamaan dan kebanggaan masyarakat akan budaya lokal,” ujar Sutrimo.
Gotong-royong Warga...
Ia menyebut, kegiatan itu terwujud berkat gotong-royong para warga dan donatur yang memberikan kontribusi berupa bantuan logistik maupun uang.
Di kesempatan itu, Bupati Pati Terpilih Sudewa dan jajaran Muspika juga hadir di tengah-tengah masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan, Irmas Darunnajah Asem Kemis berharap dapat terus menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya di lingkungan sekitar Kayen khususnya dan jawa tengah pada umumnya.
