Warga yang menjadi korban terdampak banjir pun telah mendapatkan bantuan logistik dari sejumlah pihak. Termasuk di antaranya Kementerian Sosial (Kemensos).
Plt Direktru Perlindungan sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos Masryani Masyur mengatakan, pihaknya terus memastikan kebutuhan dasar warga terdampak dapat terpenuhi.
”Terutama mereka yang berada di pengungsian,” ujarnya, seperti dikutip dari Antara.
Logistik yang disalurkan terdiri atas 300 paket perlengkapan keluarga, 300 paket pakaian anak, 620 paket makanan siap saji, 705 paket makanan anak, dan 940 paket lauk pauk siap saji.
Selain itu, ada juga 200 paket sandang dewasa, 200 paket sandang anak, 200 lembar kasur, 300 lembar selimut, 100 lembar tenda gulung, 5 unit tenda keluarga, dan 2 unit tenda serbaguna.
Murianews, Grobogan – Banjir Grobogan, Jawa Tengah sejak Senin (20/1/2025) malam masih menggenang di sejumlah titik, Kamis (23/1/2025).
Warga yang menjadi korban terdampak banjir pun telah mendapatkan bantuan logistik dari sejumlah pihak. Termasuk di antaranya Kementerian Sosial (Kemensos).
Plt Direktru Perlindungan sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos Masryani Masyur mengatakan, pihaknya terus memastikan kebutuhan dasar warga terdampak dapat terpenuhi.
”Terutama mereka yang berada di pengungsian,” ujarnya, seperti dikutip dari Antara.
Bantuan logistik yang dikirimkan yakni, kebutuhan dasar seperti pangan dan pakaian. Termasuk juga bantuan untuk shelter beserta perlengkapan pendukung lainnya.
Logistik yang disalurkan terdiri atas 300 paket perlengkapan keluarga, 300 paket pakaian anak, 620 paket makanan siap saji, 705 paket makanan anak, dan 940 paket lauk pauk siap saji.
Selain itu, ada juga 200 paket sandang dewasa, 200 paket sandang anak, 200 lembar kasur, 300 lembar selimut, 100 lembar tenda gulung, 5 unit tenda keluarga, dan 2 unit tenda serbaguna.
Total bantuan yang diberikan Kemensos untuk bencana banjir Grobogan sebesar Rp704 juta.
Data BPBD Grobogan...
Berdasarkan data BPBD Grobogan, sebanyak 94 desa dan kelurahan dari 14 kecamatan terdampak banjir yang melanda sejak Senin (20/1/2025) malam hingga Kamis (23/1/2025).
Dari total 14 kecamatan, banjir terparah dialami desa-desa di Kecamatan Gubug, Purwodadi, Godong, dan Penawangan. Dilaporkan pula, total ada sebanyak 17.997 rumah tergenang banjir.
Di Kecamatan Gubug, ada 17 desa terdampak banjir imbas jebolan besar di tanggul Sungai Tuntang. Ada dua titik tanggul jebol, yakni di Desa Papanrejo dan Baturagung.
Akibatnya, sejumlah rumah hanyut hingga roboh akibat jebolan tanggul Sungai Tuntang itu.
Kecamatan Godong, ada 13 desa terdampak banjir kali ini. Dampak terbesar tentu dialami Desa Tinanding, di mana terdapat titik tanggul Sungai Tuntang yang jebol di dekatnya.
Jebolan tanggul di titik ini juga yang menyebabkan Jalan Purwodadi-Semarang putus. Sebab genangan air cukup tinggi hingga arus lalu lintas dialihkan.