Kalangbancar Grobogan Digerojok Bantuan Penjernih Air dari Jepang
Zulkifli Fahmi
Rabu, 26 Februari 2025 23:16:00
Murianews, Grobogan – Desa Kalangbancar, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mendapatkan bantuan fasilitas penjernih air dari Pemerintah Jepang.
Serah terima bantuan senilai sekitar 6,4 juta yen atau Rp 654 juta itu dilakukan di Balai Desa Kalangbancar, Selasa (25/2/2025).
Hadir dalam agenda itu, Sekretaris II Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Ohmichi Takuma, Camat Geyer Oetojo, dan Kades Kalangbancar Sutrisno.
Perwakilan Yayasan Insan Sembada Hutik Lestari, dan Manajer Departemen Clean Water Yamaha Motor Nuansa Indonesia Glann Almiro juga hadir menyaksikan serah terima itu.
Dalam keterangan tertulis di laman resmi Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, bantuan itu diberikan lantaran sebelumnya, sebagian besar warga Desa Kalangbancar tak mampu beli air secara rutin.
Besarnya biaya untuk membeli air mineral guna konsumsi atau minum menjadi sebabnya. Warga pun terpaksa menggunakan air dari sungai terdekat.
Padahal, air sungai tersebut memiliki kualitas yang tak cukup baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Karena air sungai yang tak bersih itu, banyak warga desa menderita penyakit seperti batu ginjal.
Jepang melalui Bantuan Hibah Grassroots untuk Kemanusiaan Manusia kemudian bekerja sama dengan PT Yamaha Motor Nuansa Indonesia dan Yayasan Insan Sembada untuk melaksanakan pengadaan fasilitas penjernih air.
Tingkatkan Kualitas Kesehatan...
Tak hanya memberikan bantuan alat penjernih air saja, Jepang juga diberi bimbingan terkait teknis pengembangan dan pengelolaan serta pengoperasian fasilitas itu.
Setelah diperbaiki, sekitar dua ribu penduduk Desa Kalangbancar akhirnya mendapat akses terhadap air bersih dan aman.
Dengan akses itu diharapkan warga Desa Kalangbancar bisa meningkatkan kualitas kesehatannya.
Pemerintah Jepang berharap proyek juga ini bisa menyediakan air dengan harga terjangkau bagi penduduk desa dengan membangun fasilitas penjernihan air di Desa Kalangbancar.
Agar tujuan bisa terlaksana, sudah dibentuk komite manajemen yang beranggotakan penduduk desa untuk mengelola fasilitas tersebut.



