Jumat, 21 November 2025

Murianews, Jakarta – Guna menjaga ketersediaan ikan selama Ramadan hingga Idulfitri 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan sejumlah strategi.

Adapun strategi yang disiapkan yakni, dimulai dari pemantauan stok dan harga ikan secara berkala di sentra produksi, pengolahan, hingga distribusi.

”Selain itu, dilakukan konsolidasi distribusi dan transportasi angkut ikan multimoda,” kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo seperti dikutip dari Antara, Kamis (6/3/2025).

Selanjutnya, KKP juga memantau ketersediaan sarana penyimpanan rantai dingin di seluruh Indonesia serta informasi okupansi, hingga penjaminan mutu selama distribusi ikan.

”Kami ada beberapa program seperti warehouse management system (WMS) untuk memantau okupansi di gudang beku,” ujar Budi.

Menurut Budi, berdasarkan analisis tim Ditjen PDSPKP KKP ketersediaan ikan selama periode Maret 2025 diperkirakan mencapai 1,06 juta ton. Jumlah itu lebih tinggi bulan lalu, yakni sebesar 1,03 juta ton.

 

Dari sisi kebutuhan, selama Maret ini juga diprediksi naik dari 0,79 juta ton pada Februari menjadi 0,85 juta ton.

”Dari sisi ketersediaan kita bisa katakan aman, artinya masyarakat bisa tenang dan menikmati ikan sebagai sajian di bulan Ramadan,” jelas Budi.

Pemetaan Preferensi... 

Budi memastikan KKP telah memetakan preferensi konsumsi ikan di daerah. Contohnya, masyarakat Jakarta lebih memilih ikan kembung, lele, tuna, cakalang, tongkol, tilapia dan bandeng.

”Tentu ini berbeda dengan Banjarmasin yang lebih memilih gabus atau haruan, patin dan lain-lain,” terangnya.

Dengan ketersediaan ikan yang aman, Budi berharap masyarakat untuk terus bangga mengonsumsi ikan.

Konsumsi ikan sebagai menut berbuka atau sahur maupun lebaran juga turut mendukung perekonomian nelayan, pembudi daya, pengolahan hingga pemasar perikanan.

”Sebagai masyarakat maritim, tentu konsumsi ikan bukan hanya bikin kita merdeka protein 100 gram, tapi juga turut menggerakkan ekonomi maritim,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mendorong masyarakat untuk mengonsumsi ikan. Menurutnya, ikan merupakan sumber protein yang mudah diserap tubuh dan baik untuk pertumbuhan.

Komentar

Terpopuler