Diketahui, korban dalam kasus mayat dalam toren itu yakni ibu dan anak perempuan berinisial TSL (59) dan ES (35). Keduanya ditemukan meninggal di toren rumahnya, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (7/3/2025) dini hari.
Surya, salah satu tetangga korban mengatakan, TSL sebelumnya sempat berselisih dengan anak lelakinya berinisial R. Keduanya berselisih terkait izin nikah.
Namun, korban TSL tidak mengizinkan R untuk menikah sebelum kakaknya, korban ES menikah terlebih dahulu.
”Kakaknya sih usianya 35 tahun, adiknya mau nikah, sempat ada cekcok,” kata Surya, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (8/3/2025).
”Dia (korban) orang lama di sini, sebelum saya tinggal di sini, dia sudah ada di sini. Saya saja di sini dari 2010,” tutur Surya.
Murianews, Jakarta – Misteri kasus penemuan mayat dalam toren di Kawasan Tamboran, Jakarta Barat sedikit terungkap. Warga mengaku sempat mendengar korban cekcok dengan anak laki-lakinya berinisial R.
Diketahui, korban dalam kasus mayat dalam toren itu yakni ibu dan anak perempuan berinisial TSL (59) dan ES (35). Keduanya ditemukan meninggal di toren rumahnya, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (7/3/2025) dini hari.
Surya, salah satu tetangga korban mengatakan, TSL sebelumnya sempat berselisih dengan anak lelakinya berinisial R. Keduanya berselisih terkait izin nikah.
Ia menjelaskan, R cekcok dengan ibunya, TSL karena ingin menikah dan melangkahi kakak perempuannya tak jua menikah.
Namun, korban TSL tidak mengizinkan R untuk menikah sebelum kakaknya, korban ES menikah terlebih dahulu.
”Kakaknya sih usianya 35 tahun, adiknya mau nikah, sempat ada cekcok,” kata Surya, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (8/3/2025).
Surya mengaku, sebelum Ramadan bertemu dengan TSL untuk terakhir kalinya. Saat itu, ia berpapasan dan bertegur sapa dengan korban karena sudah saling mengenal.
”Dia (korban) orang lama di sini, sebelum saya tinggal di sini, dia sudah ada di sini. Saya saja di sini dari 2010,” tutur Surya.
Tak Tinggal Serumah...
Menurutnya, TSL tinggal bersama anak perempuannya ES, sedangkan R memilih tinggal sendiri di sebuah indekos yang tidak diketahui lokasinya.
Rumah korban berlantai tiga, namun hanya lantai satu yang ditinggali korban. Sementara lantai dua dan tiga dijadikan kamar petakan untuk dikontrakkan.
”Kalau yang ngontrak kan masuknya dari pintu luar. Enggak menyatu sama rumah korban. Tangganya di samping,” ucap Surya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung membenarkan, korban yang ditemukan Jumat (7/3/2025) dini hari diduga dibunuh.
”Ya benar, dua wanita ditemukan sudah meninggal di dalam toren dalam rumah. (Diduga) korban pembunuhan,” ucap Arfan.
Hingga kini, kepolisian masih mendalami kasus tersebut untuk mengidentifikasi pelaku.
”Kami sudah lakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti yang dapat mengungkap kasus ini,” ujar Arfan.