Korban kelima yakni Rinduan, warga Desa Greneng, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Ia sempat dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo sebelum akhirnya meninggal.
Kasi Humas Polres Blora AKP Gembong Widodo membenarkan kabar tersebut. Ia mengatakan, korban meninggal Minggu (9/3/2025) pagi puku 08.10 WIB.
Gembong menjelaskan, Rinduan sempat dirujuk ke RS Moewardi Solo. Bahkan, ia sudah dibolehkan kembali ke rumah.
Namun, Kamis (6/3/2025) Rinduan kembali dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Blora dan menjalani perawatan di sana. Namun, Minggu (9/3/2025) korban dinyatakan meninggal.
Terkait penyebabnya, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari rumah sakit. Itu untuk mengetahui apakah penyebab kematiannya bersangkutan dengan insiden kecelakaan kerja tersebut.
”Kalau untuk penyebab meninggalnya kami masih menunggu rekam medis dari rumah sakit, apakah akibat dari luka kemarin, atau ada sebab lain,” terangnya.
Murianews, Blora – Korban kecelakaan crane terjatuh proyek pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora bertambah menjadi lima orang.
Korban kelima yakni Rinduan, warga Desa Greneng, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Ia sempat dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo sebelum akhirnya meninggal.
Kasi Humas Polres Blora AKP Gembong Widodo membenarkan kabar tersebut. Ia mengatakan, korban meninggal Minggu (9/3/2025) pagi puku 08.10 WIB.
”Meninggalnya saat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Blora,” jelas Gembong, dikutip dari Detik.com, Senin (10/3/2025).
Gembong menjelaskan, Rinduan sempat dirujuk ke RS Moewardi Solo. Bahkan, ia sudah dibolehkan kembali ke rumah.
Namun, Kamis (6/3/2025) Rinduan kembali dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Blora dan menjalani perawatan di sana. Namun, Minggu (9/3/2025) korban dinyatakan meninggal.
Terkait penyebabnya, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari rumah sakit. Itu untuk mengetahui apakah penyebab kematiannya bersangkutan dengan insiden kecelakaan kerja tersebut.
”Kalau untuk penyebab meninggalnya kami masih menunggu rekam medis dari rumah sakit, apakah akibat dari luka kemarin, atau ada sebab lain,” terangnya.
Tersangka Belum Ditetapkan...
Diketahui, Rinduan merupakan korban luka-luka dalam insiden mematikan itu. Ia salah satu dari 13 orang pekerja yang menaiki lift crane maut, Sabtu (8/2/2025).
Saat peristiwa terjadi, sebanyak tiga orang meninggal di lokasi. Sementara 10 lainnya dilarikan ke rumah sakit.
Tak lama setelah kejadian, jumlah korban meninggal kemudian bertambah menjadi empat orang. Polisi pun turun tangan menangani kasus tersebut.
Dalam pemeriksaan sementara, diduga terdapat kelalaian yang dilakukan penanggungjawab proyek. Namun, hingga saat ini, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
”(Tersangka) belum. Karena kita masih menunggu hasil Labfor (Laboratorium Forensik) dari Polda Jateng. Yang kemarin di cek sama labfor kan belum keluar. Kita masih menunggu itu untuk bukti pendukung untuk menetapkan siapa yang bertanggungjawab dalam musibah itu,” bebernya.