Duar! Petasan 8 Kg Meledak, Dua Warga Lombok Tengah Terkapar
Zulkifli Fahmi
Selasa, 1 April 2025 09:06:00
Murianews, Lombok – Perayaan Hari Raya Idulfitri di Desa Jelantik, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), berubah jadi duka. Dua warga setempat terkapar usai terkena ledakan petasan 8 kg.
Kasi Humas Polres Lombok Tengah IPTU Lalu Brat Kusnadi. Selasa (1/4/2025) mengatakan, kedua korban yakni berinisial IR (25) dan IG (23). Keduanya kini mendapatkan perawatan medis di rumah sakit NTB.
Kusnadi menjelaskan, insiden yang menimpa IR dan IG terjadi Senin (31/3/2025) sekitar pukul 16.00 WITA. Saat itu, keduanya membawa sisa petasan berukuran 8 kg ke pinggir sungai tak jauh dari rumahnya.
Petasan yang belum diledakkan pada malam Hari Raya Idulfitri itu kemudian hendak diledakkan di sana. Namun, berulang kali mereka membakar sumbunya, petasan tak kunjung meledak.
Mereka pun membawa kembali petasan itu ke rumah AR untuk diperiksan penyebab petasan tak meledak. Naas, setelah diotak-atik tiba-tiba, duar!
”Petasan tersebut tiba-tiba meledak,” katanya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/4/2025).
Akibat ledakan petasan itu kedua korban terpental. IR mengalami luka parah. Ibu jari dan telunjuk tangan kirinya putus. Kaki dan wajahnya juga mengalami luka serius. Sedangkan IG, menderita luka pada kaki kiri dan kanannya.
Mendengar ledakan itu, warga langsung memeriksa lokasi. Mereka pun melihat korban sudah terkapar dengan bersimbah darah.
Petasan Rakitan...
Para korban kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke kepolisian setempat.
Setelah pihaknya mendapat informasi terkait peristiwa tersebut, personel langsung turun ke TKP dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Atas kejadian itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan petasan, mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan, terutama menjelang perayaan-perayaan besar yang sering diwarnai dengan penggunaan bahan peledak rakitan.
”Petasan yang meledak itu, informasi diduga dirakit sendiri oleh korban,” katanya.



