Rabu, 19 November 2025

Pada 18 Februari, kondisinya makin memburuk dengan diagnosis pneumonia bilateral. Namun, setelah 38 hari dirawat, Paus Fransiskus akhirnya pulang ke kediamannya.

Sebelum meninggal, Paus Fransiskus dilaporkan menyetujui pembaruan buku liturgi untuk prosesi pemakaman kepausan. Dalam pembaruan itu, ia menginstruksikan agar pemakaman Paus disederhanakan.

Melansir dari Antara, Paus Fransiskus dikenal sebagai salah satu tokoh yang sangat vokal mendukung Palestina.

Ia dilaporkan terus mempertahankan komunikasi harian dengan Gereja Keluarga Kudus di Gaza yang menampung ratusan pengungsi Palestina di tengah rundungan agresi Israel.

Bahkan, dalam pernyataan berkat Urbi et Orbi terakhirnya di hadapan jemaat Katolik pada Minggu Paskah (20/4/2025), Paus terus teringat pada situasi genting di Gaza.

Kala itu, ia menyampaikan bahwa Tanah Suci masih dinodai oleh konflik dan menjadi lokasi terjadinya kekerasan tak berujung.

Ia pun prihatin dengan kondisi warga Palestina di Gaza dan masyarakat Nasrani di wilayah itu akibat agresi Israel.

Paus Fransiskus juga menyerukan supaya gencatan senjata segera terwujud di Jalur Gaza, semua sandera dibebaskan. Ia juga menyerukan agar bantuan kemanusiaan bisa masuk.

Komentar