Ia sedianya berangkat haji bersama istrinya, Sunarmi Mrakih (57). Keduanya tergabung di Kloter 3 yang terdiri dari jemaah asal Tulungagung dan Kediri.
Kloter tersebut diketahui telah masuk ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Kamis (1/5/2025) pukul 11.00 WIB dan diberangkatkan Jumat (2/5/2025), pukul 11.40 WIB.
Namun, karena kondisinya saat itu tak layak terbang, Isdiyono akhirnya harus menjalani perawatan di RS Haji Surabaya. Ia dinyatakan meninggal karena TBC dan stroke.
Murianews, Surabaya – Jemaah haji asal Jawa Timur diimbau untuk menjaga kondisi dan mewaspadai terhadap cuaca panas ekstrem yang melanda Tanah Suci.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Akhmad Sruji Bahtiar mengatakan, saat ini suhu udara di Madinah pada siang hari diperkirakan mencapai 36 sampai 41 derajat celcius.
Ia pun mengimbau para jemaah untuk menjaga kondisi dengan lebih sering meminum air agar tidak mengalami dehidrasi.
”Utamanya kami imbau para jemaah dapat meminum air zam-zam untuk membantu menjaga kondisi tubuh,” katanya saat mengantar keberangkatan 4.171 orang jemaah dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Senin (5/5/2025) seperti dikutip dari laman Kominfo Pemprov Jatim.
Bahtiar juga mengimbau para jemaah agar menjaga Kesehatan dan memanfaatkan waktu ibadah di Masjid Nabawi dengan bijak. Sebab, inti dari ibadah haji dilaksanakan di Kota Makkah.
”Karena itu para jemaah kami imbau untuk tidak memaksakan diri ibadah di luar kemampuannya selama berada di Madinah. Persiapkan kondisi lahir batin untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji di Makkah,” tutur Bahtiar.
Di kesempatan itu, ia mengucapkan bela sungkawa pada jemaah haji asal Tulungagung, Isdiyono Taslim Atmo Suwito asal Desa Gebang, Kecamatan Pakel.
Tak Layak Terbang...
Jemaah haji berusia 60 tahun itu meninggal di Rumah Sakit Haji Surabaya setelah sebelumnya dinilai tak layak terbang.
Ia sedianya berangkat haji bersama istrinya, Sunarmi Mrakih (57). Keduanya tergabung di Kloter 3 yang terdiri dari jemaah asal Tulungagung dan Kediri.
Kloter tersebut diketahui telah masuk ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Kamis (1/5/2025) pukul 11.00 WIB dan diberangkatkan Jumat (2/5/2025), pukul 11.40 WIB.
Namun, karena kondisinya saat itu tak layak terbang, Isdiyono akhirnya harus menjalani perawatan di RS Haji Surabaya. Ia dinyatakan meninggal karena TBC dan stroke.
Jenazah Isdiyono pun dipulangkan ke kediamannya, Desa Gebang, Kecamatan Pakel, Tulungagung dan dimakamkan Minggu malam.