Saat ini, fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina telah selesai. Secara umum, pelaksanaannya berjalan baik.
Kendati begitu, terdapat beberapa catatan yang membuat ketidaknyamanan para jemaah. Persoalan-persoalan itu pun mesti dievaluasi.
”Saya selaku Amirulhaj dan Menteri Agama menyampaikan permohonan maaf,” ujar Menag Nasaruddin Umar di Makkah, seperti dikutip dari Antara, Rabu (11/6/2025).
Nasaruddin mengungkapkan, beberapa jemaah haji mengalami masalah selama fase kedatangan hingga puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Contohnya, terdapat suami istri atau anak-orang tua atau lansia dan pendampingnya terpisah hotel saat di Makkah.
”Kemacetan dan keterlambatan proses evakuasi di Muzdalifah ini tidak hanya dialami oleh jemaah haji Indonesia, tapi juga negara lainnya yang melintas pada jalur taraddudi yang sama,” ujar Menag.
Murianews, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan permohonan maaf pada jemaah haji. Permohonan maaf itu dilakukan atas adanya kendala dan permasalahan dalam rangkaian haji, sejak pemberangkatan hingga puncak haji.
Saat ini, fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina telah selesai. Secara umum, pelaksanaannya berjalan baik.
Kendati begitu, terdapat beberapa catatan yang membuat ketidaknyamanan para jemaah. Persoalan-persoalan itu pun mesti dievaluasi.
”Saya selaku Amirulhaj dan Menteri Agama menyampaikan permohonan maaf,” ujar Menag Nasaruddin Umar di Makkah, seperti dikutip dari Antara, Rabu (11/6/2025).
Nasaruddin mengungkapkan, beberapa jemaah haji mengalami masalah selama fase kedatangan hingga puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Contohnya, terdapat suami istri atau anak-orang tua atau lansia dan pendampingnya terpisah hotel saat di Makkah.
Ada juga kendala dalam penempatan tenda di Arafah. Selain itu masalah keterlambatan penjemputan di Muzdalifah karena kemacetan yang membuat proses evakuasi baru selesai pukul 09.40 waktu Arab Saudi.
”Kemacetan dan keterlambatan proses evakuasi di Muzdalifah ini tidak hanya dialami oleh jemaah haji Indonesia, tapi juga negara lainnya yang melintas pada jalur taraddudi yang sama,” ujar Menag.
Angka Kematian Lebih Rendah...
Meski begitu, pihaknya sependapat dengan penjelasan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq Al Rabiah dan Wakil Gubernur Makkah sekaligus Wakil Ketua Komite Tetap Haji dan Umrah, Pangeran Saud bin Mish’al saat pertemuan di Mina. Di mana penyelenggaraan haji tahun ini lebih baik.
Kondisi itu karena adanya sejumlah perbaikan fasilitas infrastruktur, ketersediaan air, dan fasilitas kesehatan. Perbaikan itu membuat angka kematian juga lebih rendah.
”Alhamdulillah, angka kematian sampai saat ini juga lebih rendah. Semoga kondisi ini akan terus berlangsung hingga seluruh jemaah haji kembali ke negara masing-masing,” kata dia.
Di kesempatan itu, ia mengungkapkan saat ini proses haji telah memasuki tahap pemulangan jemaah ke Tanah Air. Rencananya, pemulangan gelombang pertama berlangsung pada periode 11-25 Juni 2025.
Pada gelombang pertama, terdapat sebanyak 266 kelompok terbang. Mereka nantinya dipulangkan melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
”Hari ini saya melepas keberangkatan jemaah Kloter 1 embarkasi Makassar atau UPG 01 dari hotel mereka di wilayah Syisah ke Madinah. Alhamdulillah jemaah dalam keadaan sehat dan senang bisa menyelesaikan seluruh tahapan rangkaian hajinya,” kata Menag.
Jadwal Kepulangan Gelombang II...
Mulai 18 Juni 2025, jemaah haji Indonesia gelombang II akan bergeser dari Makkah ke Madinah. Mereka akan tinggal sekitar sembilan hari sebelum kembali ke Tanah Air.
Proses pemulangan jemaah haji gelombang II dari Madinah akan berlangsung pada 26 Juni hingga 10 Juli 2025.
”Kepada seluruh jemaah, saya berpesan untuk terus menjaga kesehatan dan kemabruran. Air Zamzam akan diberikan di embarkasi,” kata dia.