Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Ada beberapa mitos maupun larangan setiap malam satu Sura dalam penanggalan Jawa atau 1 Muharram (penanggalan Islam). Sebagian besar masyarakat Jawa masih mempercayainya.

Bagi masyarakat Jawa, malam satu Suro tak sekadar penanda pergantian tahun dalam kalender Jawa. Momen tersebut terdapat nilai-nilai spiritual yang mendalam.

Pada malam itu, sebagian masyarakat menganggapnya sebagai malam sakral, karena dipercaya membuka tirai dunia gaib. Sejumlah larangan pun ditetapkan hingga diwariskan secara turun temuruh agar terganggu dari godaan bangsa halus maupun kesialan.

Melansir dari kabarjawa.com, dalam tradisi Jawa, Sura identik dengan kehati-hatian, di mana, masyarakat diimbau untuk tidak sekadar refleksi diri, namun juga menahan diri serta menyepi.

Tradisi ini tak lepas dari keyakinan, di mana malam satu Sura merupakan ”pematangan tahun” atau masa transisi yang perlu disikapi dengan perenungan.

Dengan keyakinan itu, seiringi berjalannya waktu lahirlah sejumlah larangan atau pantangan di malam satu Sura. Berikut daftarnya:

1. Larangan Keluar Rumah

Masyarakat Jawa percaya malam satu Suro adalah waktu di mana makhluk halus lebih aktif berkeliaran. Untuk menghindarinya, mereka memilih tetap di dalam rumah dan mengisi aktivitasnya dengan berdoa dan beberapa amalan.

Larangan ini, dimaksudkan agar masyarakat terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin saja terjadi.

Selanjutnya... 

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler