Kamis, 20 November 2025

Bahkan, penetapan tersangka itu berawal dari laporan yang dilayangkan internal Jawa Pos, media yang telah dia bangun.

Seluruh energi muda saya memang tumpah untuk Jawa Pos. Saya sempat bahagia ketika banyak yang mengakui bahwa sayalah yang membuat Jawa Pos dari perusahaan yang begitu kecil dan miskin menjadi raksasa media dengan kekayaan bertriliun-triliun rupiah,” lanjutnya.

Ia kemudian menceritakan saat meninggalkan Jawa Pos. Kala itu, ia mendapatkan panggilan negara untuk menjadi Dirut PLN. Dahlah mengaku sebenarnya enggan menerima jabatan itu, namun akhirnya ia terima demi tugas negara untuk mengatasi krisis listrik.

Saat itu, ia tidak dibolehkan merangkap jabatan di swasta. Maka, ia pun harus merelakan jabatan dirut Jawa Pos.

Tidak masalah. Toh di PLN saya tidak akan lama. Maksimum tiga tahun. Bisa kembali ke Jawa Pos lagi,” imbuhnya.

Namun ternyata, ia tak pernah bisa kembali ke Jawa Pos. Sebab, pemegang saham mayoritas menjadi sangat berkuasa.

Pemegang saham mayoritas yang selama puluhan tahun hanya mengawasi dari jauh sudah menjadi sangat berkuasa di Jawa Pos. Begitulah perusahaan. Apalagi sudah punya uang banyak,” ujarnya.

Sengketa Tabloid Nyata... 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler