Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional atau FLS2N tingkat SD di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diwarnai aksi protes, Selasa (7/5/2024). Itu terjadi lantaran dewan juri dinilai tidak profesional saat melakukan penjurian.

Akibatnya, lomba yang digelar di Gedung Pusat Belajar Guru (PBG) itu sempat memanas. Banyak wali murid sempat melayangkan protes karena menilai ada beberapa komponen penilaian yang dilewatkan dewan juri saat penentuan gelar juara di cabang tari kreasi siang tadi.

Dalam FLS2N 2024 kali ini, ada lima cabang yang dilombakan. Yakni tari kreasi, menyanyi tunggal, seni kriya, pantonim dan gambar bercerita.

Pantauan Murianews.com di lokasi, beberapa wali murid dan guru mencoba meminta klarifikasi terkait hasil penjurian untuk cabang tari kreasi pada dewan juri karena hasilnya dianggap janggal. Namun mereka menolak karena alasan itu adalah rahasia dan hak dari dewan juri.

Ketidakpuasan para wali murid tersebut dipicu karena adanya beberapa poin yang diduga dilanggar oleh juara pertama di cabang tersebut. Yakni poin pembaharuan pada materi tari yang ditampilkan.

”Kami ingin penjelasan dewan juri. Tapi mereka tak mau. Padahal ada poin yang dilanggar,” kata sumber Murianews.com yang berasal dari orang tua siswa.

Selain itu, tari kreasi yang berhasil menjuarai juga dipentaskan oleh kelompok tari lainnya. Sehingga dinilai merupakan tari yang umum. Hingga berita ini diunggah, belum ada titik temu dari permasalahan ini.

Pihak Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga atau Disdikpora Kudus pun masih enggan memberikan penjelasan terkait permasalahan tersebut.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler