Kudus Gunakan Dana Cukai untuk Perbaiki Infrastruktur Warganya
Anggara Jiwandhana
Rabu, 26 Juni 2024 13:53:00
Murianews, Kudus – Pemkab Kudus, Jawa Tengah, berencana menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) atau dana cukai untuk perbaikan infrastruktur di Kudus. Salah satunya adalah perbaikan delapan pasar tradisional di Kota Kretek.
Adapun jumlah anggaran yang disiapkan kurang lebih sebesar Rp 5 miliar. Anggaran ini diambilkan dari DBHCHT Pemkab Kudus 2024.
Sementara untuk pasar-pasar yang akan dilakukan revitalisasi adalah adalah Pasar Bitingan, Pasar Kliwon, Pasar Kalirejo, Pasar Ngembalrejo, Pasar Mijen, Pasar Wates, Pasar Baru dan Pasar Jember.
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kudus Albertus Harys Yunanto mengungkapkan, penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk kegiatan revitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Kudus saat ini sudah sesuai regulasi.
Yakni Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 215/PMK.07/2021 tentang Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau.
Adapun alasannya adalah agar pasar-pasar di Kudus bisa menjadi sarana yang layak dan nyaman bagi pedagang maupun pembeli ketika melakukan transaksi jual beli. Terlebih saat ini sektor pasar juga menjadi salah satu pendorong bangkitnya perekonomian pasca covid-19.
”Juli nanti akan mulai kami lelang, perencanaannya hampir rampung. Kemungkinan mulai pengerjaan Bulan Agustus 2024 dan ditarget Oktober sudah selesai,” katanya Rabu (26/6/2024).
Untuk perbaikan masing-masing infrastruktur di pasar tradisional akan berbeda-beda. Seperti di Pasar Bitingan, Jember dan Mijen yang akan diperbaiki adalah bagian atapnya.
Ketiga pasar ini perlu dilakukan perbaikan atap karena mulai banyaknya titik yang bocor sehingga mengganggu kenyamanan pedagang dan pembeli.
Kemudian untuk Pasar Kliwon, kata dia, yang diperbaiki adalah saluran airnya. Sementara Pasar Kalirejo dan Wates yang akan diperbaiki adalah bagian los. ”Khusus Pasar Wates, ada beberapa los yang sering kebanjiran. Dan, itu akan segera kita perbaiki,” tambahnya.
Harys berharap, revitalisasi ini bisa menjadikan pasar tradisional di Kudus semakin baik. Terutama dari segi sarana dan prasarana. Dengan begitu, baik pedagang maupun pengunjung nyaman melakukan aktifitas di pasar. (nad)



