Kerja sama ini bertujuan utama untuk melahirkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara menjelaskan, kolaborasi ini merupakan bagian dari program Trans Gotong Royong. Ia menyoroti adanya titik temu antara kebutuhan industri dan potensi transmigrasi.
”Sementara kekuatan transmigrasi adalah lahan dan manusia sebagai tenaga kerja. Dua hal yang sangat dibutuhkan oleh industri. Inilah titik temu kita. Transmigrasi dan industri kita kawinkan untuk melahirkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru,” kata Iftitah Sulaiman dilansir dari detikcom, Jumat (26/9/2025).
Iftitah menekankan, kementeriannya kini tengah menjalankan transformasi besar. Transmigrasi tidak lagi sekadar memindahkan penduduk atau membangun permukiman konvensional, tetapi telah berubah fokus.
”Yakni membangun kawasan ekonomi. Tidak lagi tradisional dan konvensional, tetapi berbasis data riset dan sains. Ini yang kami sebut transmigrasi baru,” jelasnya.
Menurut Iftitah, sektor industri unggul dalam hal modal, teknologi, dan sebagai offtaker (pelaku usaha yang menyerap hasil produksi).
Murianews, Jakarta – Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Perindustrian menyepakati nota kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan sektor industri di kawasan transmigrasi.
Kerja sama ini bertujuan utama untuk melahirkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara menjelaskan, kolaborasi ini merupakan bagian dari program Trans Gotong Royong. Ia menyoroti adanya titik temu antara kebutuhan industri dan potensi transmigrasi.
”Sementara kekuatan transmigrasi adalah lahan dan manusia sebagai tenaga kerja. Dua hal yang sangat dibutuhkan oleh industri. Inilah titik temu kita. Transmigrasi dan industri kita kawinkan untuk melahirkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru,” kata Iftitah Sulaiman dilansir dari detikcom, Jumat (26/9/2025).
Iftitah menekankan, kementeriannya kini tengah menjalankan transformasi besar. Transmigrasi tidak lagi sekadar memindahkan penduduk atau membangun permukiman konvensional, tetapi telah berubah fokus.
”Yakni membangun kawasan ekonomi. Tidak lagi tradisional dan konvensional, tetapi berbasis data riset dan sains. Ini yang kami sebut transmigrasi baru,” jelasnya.
Menurut Iftitah, sektor industri unggul dalam hal modal, teknologi, dan sebagai offtaker (pelaku usaha yang menyerap hasil produksi).
Gagasan awal...
Di sisi lain Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, gagasan kerja sama ini berawal dari pertemuan tak terduga dengan Menteri Transmigrasi dan Menko AHY di Kereta Cepat Whoosh dari Jakarta ke Bandung. Mereka saat itu hendak menghadiri acara di Universitas Padjajaran.
”Waktu 40 menit kita berdiskusi begitu dalam sehingga kita bisa menemukan sebuah titik temu,” kata Agus Gumiwang, menceritakan diskusi singkat mereka di dalam kereta.
Menko bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang turut menyaksikan penandatanganan MoU tersebut, mengapresiasi inisiatif kedua menteri. AHY menilai kerja sama ini sangat strategis untuk membuka peluang ekonomi dan mengurangi ketimpangan.
”Jadi kalau ada jargon transmigrasi adalah kesejahteraan untuk semua, prosperity for all artinya karena memang masih ada wilayah-wilayah kita yang tertinggal... dan ketimpangan itu harus bisa kita kurangi paling tidak,” ujar AHY.
AHY bahkan berkelakar, pertemuan singkat di kereta cepat Jakarta-Bandung saja bisa menghasilkan satu MoU. ”Bayangkan Jakarta-Bandung saja 1 MoU, kalau Jakarta-Surabaya itu minimal 5 MoU, itu dengan 5 kementerian,” pungkasnya.