Tragedi Lift Proyek di RS PKU Muhammadiyah Blora ini, menarik perhatian publik. Pihak Polda Jateng akhirnya turun tangan untuk menangani kejadian ini. Mereka mengirimkan Tim Labfro Polda Jateng untuk melakukan penyelidikan.
Seperti dilansir Antara, Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet, memastikan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh dan transparan. Tim kepolisian telah mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi, termasuk mandor proyek dan pihak terkait yang bertanggung jawab atas pembangunan di RS PKU Muhammadiyah Blora.
"Kami tidak akan tinggal diam. Proses penyelidikan sedang berlangsung untuk memastikan ada atau tidaknya unsur kelalaian dalam kejadian ini," tegasnya seperti dilansir dari Antara.
Lebih lanjut, Tim Labfor Polda Jateng akan melakukan analisis teknis dan memastikan penyebab pasti dari insiden tragis ini. Apa yang menyebabkan jatuhnya Lift Proyek akan didalami dari berbagai sisi.
"Kami akan mengusut tuntas apakah kecelakaan ini disebabkan oleh kelalaian dalam prosedur keamanan atau faktor teknis lainnya yang membuat lift jatuh secara tiba-tiba. Tidak boleh ada yang bermain-main dengan nyawa pekerja!" pungkas AKP Selamet.
Polisi juga telah melakukan pemeriksaan awal terhadap sistem keamanan proyek serta prosedur keselamatan kerja yang diterapkan di lokasi kejadian. Jika ditemukan adanya kelalaian, pihak yang bertanggung jawab akan dikenai sanksi hukum yang berat.
Murianews, Kudus – Polisi bergerak cepat menyelidiki tragedi jatuhnya lift proyek di RS PKU Muhammadiyah Blora, Sabtu (8/2/2025). Kabar terakhir, korban meninggal menjadi 4 orang.
Tragedi Lift Proyek di RS PKU Muhammadiyah Blora ini, menarik perhatian publik. Pihak Polda Jateng akhirnya turun tangan untuk menangani kejadian ini. Mereka mengirimkan Tim Labfro Polda Jateng untuk melakukan penyelidikan.
Seperti dilansir Antara, Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet, memastikan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh dan transparan. Tim kepolisian telah mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi, termasuk mandor proyek dan pihak terkait yang bertanggung jawab atas pembangunan di RS PKU Muhammadiyah Blora.
"Kami tidak akan tinggal diam. Proses penyelidikan sedang berlangsung untuk memastikan ada atau tidaknya unsur kelalaian dalam kejadian ini," tegasnya seperti dilansir dari Antara.
Lebih lanjut, Tim Labfor Polda Jateng akan melakukan analisis teknis dan memastikan penyebab pasti dari insiden tragis ini. Apa yang menyebabkan jatuhnya Lift Proyek akan didalami dari berbagai sisi.
"Kami akan mengusut tuntas apakah kecelakaan ini disebabkan oleh kelalaian dalam prosedur keamanan atau faktor teknis lainnya yang membuat lift jatuh secara tiba-tiba. Tidak boleh ada yang bermain-main dengan nyawa pekerja!" pungkas AKP Selamet.
Polisi juga telah melakukan pemeriksaan awal terhadap sistem keamanan proyek serta prosedur keselamatan kerja yang diterapkan di lokasi kejadian. Jika ditemukan adanya kelalaian, pihak yang bertanggung jawab akan dikenai sanksi hukum yang berat.
Akan dipastikan...
"Kami akan memastikan bahwa pihak yang lalai dalam menerapkan standar keselamatan akan dimintai pertanggungjawaban. Ini adalah tragedi yang tidak boleh terulang lagi," tambahnya.
Hingga Senin (10/2/2025), penyelidikan atas tragedi Lift di Blora masih berlangsung. Kepolisian meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak berspekulasi sebelum hasil investigasi diumumkan secara resmi.
"Kami akan terus memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan kasus ini. Mohon semua pihak bersabar dan menunggu hasil penyelidikan kami," tutup AKP Selamet.
Tragedi Lift Proyek di Blora terjadi pada Sabtu (8/2/2025) pagi di lokasi pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora. Lift pekerja yang dibuat di lokasi proyek tiba-tiba terjatuh saat dimuati pekerja.
Lift yang dinaiki 13 orang tersebut diduga putus kabel penariknya saat digunakan para pekerja di lokasi proyek. Sebanyak 9 orang mengalami luka berat dan masih terus mejalani perawatan.
Sedangkan 3 orang lainnya, diketahui meninggal dunia di lokasi kejadia. Satu orang lainnya akhirnya juga meninggal setelah mendapatkan perawatan. Tragedi lift proyek di Blora ini mengejutkan banyak pihak.
Bupati Blora Arief Rohman menyatakan prihatin dan menyampaikan duka mendalam atas kejadian ini. Pemkab Blora akan terus memberikan pendampingan kepada para korban yang mengalami kejadian ini.
Para Korban...
Para korban tragedi Lift Proyek di Blora sebelumnya sempat di rawat di RS PKU Muhammadiyah Blora. Namun karena membutuhkan penanganan ortopedi yang lebih intens, akhirnya dibawa ke RS di Solo.
Tragedi Lift Proyek di Blora terjadi setelah Lift pekerja mengalami putus pada tali sling baja penariknya. Lift ini dilaporkan memiliki kapasitas angkut 2 ton. Diduga pada saat kejadian dengan lift mengalami masalah saat menarik 13 orang pekerja.
Saat kejadian, lift diketahui terjun bebas dari lantai 5 di proyek pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora. Aibatnya 13 orang yang berada di dalam lift ikut terjatuh.
Berikut Daftar Korban tragedi Lift Proyek di Blora yang meninggal dunia adalah:
- Sono (warga Desa Ngampon, Kecamatan Jepon)
- Ahmad Zaenudin (warga Dukuh Lubang, Desa Puledagel, Kecamatan Jepon)
- Tri Wiji (warga Desa Bacem, Kecamatan Jepon)
- Djami (warga Dukuh Trenggiling, Desa Temurejo, Kecamatan Blora)