Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru terkait penurunan luas panen padi di Indonesia pada awal tahun 2024.

Menurut laporan yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube BPS pada Jumat (1/3/2024), penurunan luas panen yang paling signifikan justru terjadi di Pulau Jawa, yakni di Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng).

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah mengatakan, penurunan luas panen tidak merata di seluruh wilayah Indonesia, terutama di pulau Jawa yang mengalami penurunan signifikan sebesar 2,75%, menjadi 0,15 juta hektare dibandingkan tahun sebelumnya.

”Provinsi-provinsi yang menjadi penyumbang terbesar penurunan luas panen padi adalah Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah,” katanya sebagaimana dikutip Murianews.com, Jumat (1/3/2024).

Secara rinci, luas panen di Jabar mengalami penurunan sebesar 78.750 hektare, di Sulawesi Selatan turun sebanyak 72.900 hektare, dan di Jateng turun sebanyak 45.910 hektare dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Meskipun terjadi penurunan luas panen secara nasional, beberapa provinsi justru mencatat peningkatan luas panen. Hal ini terutama terjadi di Sumatra Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Lampung.

”Hal ini menunjukkan adanya variasi kondisi cuaca di berbagai wilayah Indonesia,” ungkap Habibullah.

Luas panen di Sumatra Barat naik menjadi 28.680 hektare, NTB naik sebanyak 17.420 hektare, dan Lampung naik menjadi 11.860 hektare dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2022.

Secara nasional, lanjutnya, luas panen padi mengalami penurunan signifikan sebesar 0,24 juta hektare atau setara dengan 2,29 persen dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2022.

Menurutnya, penurunan tersebut dipengaruhi oleh fenomena cuaca El Nino yang semakin kuat terjadi pada semester II tahun 2023.

Komentar

Terpopuler