Selasa, 11 Februari 2025

Murianews, Pati – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pati mengungkap data semakin berkurangnya petani di Bumi Mina Tani. Penurunan jumlah petani ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.

BPS mencatat, jumlah petani di Kabupaten Pati sebesar 191.649 jiwa. Hampir 200 ribu petani itu tersebut di 21 kecamatan.

Dari jumlah tersebut petani muda hanya berjumlah 13.576 jiwa. Usia mereka berkisar 14 hingga 34 tahun.

Sementara petani generasi tua lebih dominan. Petani dengan kisaran usia 45-54 berjumlah 52.751 jiwa. Petani dengan rentan usia 55-64 lebih besar. Mereka berjumlah 55.520 jiwa. Sedangkan petani dengan usia 65 tahun lebih berjumlah 36.336 jiwa.

Kepala BPS Pati Bob Setiabudi mengatakan minimnya minat pemuda di sektor pertanian ini disebabkan beberapa faktor. Salah satu faktor utama yakni, lahan pertanian yang semakin waktu mengalami penyusutan.

Sementara petani pendahulunya masih menggarap lahan pertanian. Para pemuda pun lebih condong beralih pekerjaan lain. Seperti bekerja di perusahaan maupun merantau ke luar daerah atau luar negeri.

”Dari data ini artinya dari anggota rumah tangga yang bergerak di sektor pertanian mengalami penurunan. Seperti misalnya awalnya ada bapak dan anak, kini hanya satu orang saja,” ujar dia.

Berdirinya sejumlah industri ini juga dinilai mengurangi lahan pertanian di Kabupaten Pati, selain pembukaan pemukiman atau perumahan baru. Hal ini membuat, lahan garapan juga semakin berkurang.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati pun harus serius mengatasi penurunan minat menjadi petani ini. Bila tidak ada keseriusan pemerintah untuk memacu minat masyarakat menjadi petani, Pati Bumi Mina Tani hanya menjadi semboyan semata.

”Kalau tidak ada intervensi dari pemerintah, minat menjadi petani akan semakin berkurang. Kalau untuk kami hanya menyajikan data. Solusi tentunya ada di pemerintah,” tandas dia.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler