Jumat, 28 Maret 2025

Murianews, Pati – Kuota pupuk bersubsidi mengalami penurunan sekitar 48 persen dibandingkan tahun lalu. Petani Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng) pun diminta memanfaatkan biosaka untuk menghemat penggunaan pupuk. 

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Kadispertan) Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum mengatakan penggunaan biosaka ini bisa menghemat hingga 50 persen penggunaan pupuk. 

”Perlu ada solusi lain dengan menggunakan biosaka. Seperti di Winong dan Gabus yang sudah mulai menggunakan biosaka. Ini bukan pupuk dan obat. Semacam elisitor. Setelah menguntungkan bisa menghemat sekitar 50 persen,” kata Niken, Jumat (12/1/2024). 

Ia menilai biosaka ini mudah dibuat dan digunakan. Bahan-bahannya juga ada di sekitar masyarakat. Seperti rumput. 

”Biosaka bisa dibuat sendiri petani. Sangat mudah dibuat. Bahan baku sekitar kita,kita evaluasi. Kalau memang bagus, kenapa tidak digunakan,” kata dia. 

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Dinas Pertanian (Dispertan) Pati, Sugiharto menambahkan, biosaka ini memiliki banyak kelebihan. Tak hanya mujarab dalam menyuburkan tanaman layaknya pupuk kimia. Penggunaan biosaka juga dinilai ramah lingkungan serta tidak mengganggu ekosistem sawah.

”Teknologi ini dapat meningkatkan produksi pada tumbuhan. Sama seperti yang di pakai petani dalam pupuk kimia. Pupuk ini juga memberi nutrisi,” ucap Sugiharto

Ia menjelaskan nutrisi biosaka sebenarnya diperoleh dari bahan baku berupa rumput. Dari rumput yang telah diproses dengan diremas di dalam air diyakini oleh Sugiharto dapat mengeluarkan senyawa kimia yang mampu menyuburkan tanaman.

Sebagai informasi, alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Pati pada tahun ini mengalami penurunan sekitar 48 persen daripada tahun 2023 lalu. Pada 2024 ini, petani Bumi Mina Tani hanya dijatah 21,46 ribu ton pupuk jenis urea. 

Sementara pada tahun 2023 lalu, petani di 21 kecamatan di Kabupaten Pati mendapatkan jatah 42,62 ribu ton pupuk urea. Tidak hanya pupuk urea, pupuk bersubsidi jenis lainnya juga mengalami penurunan. 

Pada tahun 2023 lalu, Kabupaten Pati mendapatkan jatah 26 ribu ton NPK dan 44 ton NPK untuk kakau. Sedangkan tahun 2024 ini, petani mendapatkan jatah 15,84 ribu ton NPK. 

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler