Lukisan Hewan Tertua di Dunia di Temukan di Goa Sulawesi Selatan
Cholis Anwar
Jumat, 5 Juli 2024 08:18:00
Murianews, Sulsel – Lukisan hewan tertua di dunia telah ditemukan di sebuah gua di Sulawesi Selatan (Sulsel) oleh tim ilmuwan dari Australia dan Indonesia.
Lukisan tersebut menggambarkan babi hutan dan tiga sosok mirip manusia yang diperkirakan berusia setidaknya 51.200 tahun, lebih tua 5.000 tahun dibanding lukisan gua tertua sebelumnya yang juga ditemukan di Sulsel.
Prof Maxime Aubert dari Universitas Griffith di Australia mengatakan, penemuan lukisan ini akan mengubah pandangan tentang evolusi manusia.
”Lukisan ini menceritakan kisah yang kompleks. Ini adalah bukti tertua yang kami miliki untuk bercerita. Ini menunjukkan bahwa manusia pada masa itu memiliki kemampuan berpikir abstrak,” ujar Aubert dikutip dari BBC Indonesia, Jumat (5/7/2024).
Lukisan tersebut memperlihatkan seekor babi hutan berdiri dengan mulut terbuka sebagian dan tiga sosok mirip manusia. Sosok manusia terbesar tampak merentangkan kedua tangan dan memegang tongkat.
Sementara sosok kedua berada tepat di depan babi dengan kepala berada di samping moncong babi, tampak memegang tongkat yang ujungnya mungkin bersentuhan dengan tenggorokan babi. Sosok mirip manusia terakhir tampak terbalik dengan kaki menghadap ke atas dan tangan terulur ke arah babi, sepertinya menyentuh kepala babi.
Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Adhi Agus Oktaviana, pakar seni cadas dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta, menyatakan penceritaan naratif merupakan bagian penting dari kebudayaan manusia purba di Indonesia sejak dulu.
”Manusia mungkin telah bercerita lebih dari 51.200 tahun yang lalu. Namun, karena kata-kata tidak menjadi fosil, kita hanya bisa menggunakan cara tidak langsung seperti penggambaran adegan dalam seni, dan seni Sulawesi kini menjadi bukti tertua yang diketahui di ranah arkeologi sejauh ini,” ujar Oktaviana.
Penentuan usia lukisan di Sulsel dilakukan menggunakan metode baru, yaitu dengan memotong bagian kecil dari lukisan tersebut menggunakan laser. Dengan cara ini, para peneliti dapat mempelajari berbagai bagian karya seni secara lebih rinci dan menghasilkan penanggalan yang lebih akurat.



