Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengumumkan bahwa penyaluran bantuan sosial atau bansos beras 2025 akan dihentikan sementara. Penghentian ini dalam rangka menjaga stabilitas harga gabah di pasaran.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, penghentian sementara bansos beras ini bertujuan untuk menjaga harga di tingkat hulu, terutama menjelang panen raya yang akan datang.

”Untuk dua bulan ke depan, izinkan saya menjelaskan, SPHP dan bantuan pangan sementara ditiadakan. Kalau kita terus membanjiri pasar, harga gabah tidak bisa naik,” ujar Arief dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (4/2/2025) dikutip dari Kompas.com.

Arief menambahkan, kebijakan penghentian sementara bansos beras ini bertujuan untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan di pasar, dengan menjaga keseimbangan antara hulu dan hilir.

Saat ini, harga gabah di beberapa daerah masih berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram. Di sisi lain, pemerintah juga berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dengan menjaga harga yang adil.

Stok beras yang dikelola oleh Bulog, lanjut Arief, saat ini mencukupi dengan jumlah mencapai 1,9 juta ton. Hal ini berbeda dengan situasi sebelumnya, ketika stok beras berada di angka 600.000 ton hingga 1,2 juta ton, yang menyebabkan harga beras naik di pasaran.

”Ketika stok beras mencapai 1,9 juta ton, harga beras sangat stabil. Begitu ada kenaikan harga, stok segera disiram untuk menjaga kestabilan harga,” jelas Arief.

Komentar

Berita Terkini